Jakarta.ourvoice.or.id – Kekerasan berbasis orientasi seksual seringkali dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan agama. Kali ini team OurVoice mendapatkan kesempatan untuk bertanya secara langsung kepada Sekretaris Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Gomar Gultom.
PGI berupaya untuk membangun budaya damai dengan training mulai dari anak-anak, remaja dan perempuan. Pada dasarnya agama tidak menghalalkan kekerasan terhadap kelompok marginal. Yang menjadi masalah adalah, ada orang yang punya frame berfikir tertentu, lalu mencopot ayat-ayat agama tertentu untuk menghalalkan kekerasan. Yang paling sering terjadi adalah terhadap perempuan dan anak-anak.
Tetapi ketika kemudian hak-hak perempuan diadvokasi dan keadaannya semakin baik. Lalu kemudian kita menemukan terhadap kelompok marginal, misalnya penderita AIDS terlalu banyak diskriminasi terhadap mereka. Kemudian kekerasan terhadap orang-orang yang berbeda pemikiran secara umum. Misalnya kelompok homoseksual, waria dan sebagainya.
Kelompok yang berbeda tadi oleh kelompok agama dianggap penyimpangan dari apa yang umum lalu mencomot ayat-ayat yang menyatakan kalau itu sesat atau salah. Lalu mengesahkan kekerasan atas nama agama.