Search
Close this search box.

Peringatan Hari Perempuan International 2012International Women’s Day Commemoration 2012

Jakarta. Ourvoice.or.id – Puluhan perempuan dan laki-laki yang tergabung dalam Forum Keadilan Perempuan (FKP) berkumpul di depan Istana presiden untuk memperingati International Womens Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional.

Tema pada IWD tahun ini adalah “Negara Ikut Memperkosa Perempuan”. Yang menjadi latar belakang dari aksi mereka kali ini adalah adanya kasus pemerkosaan di ruang publik (baca: angkutan umum) dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. “Ini yang menjadi bagian dari isu besar dari FKP karena isu pelecehan dan perkosaan ini ternyata kalau sudah di publik semuanya diam. Jadi ini ada sistem yang harus kita bongkar untuk breaking the silence ini”,  juru bicara FKP, Theresia Iswarini menerangkan.

Menurut catatan komnas perempuan, Isu perkosaan di Indonesia sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan. Setiap harinya ada 4 pelecehan yang terjadi pada perempuan. dan ironisnya, Negara tidak memberikan perhatian yang cukup. Karena sampai saat ini enam kasus perkosaan di angkot masih belum di selesaikan secara jelas oleh kepolisian. Bahkan korban sendiri disuruh mencari pelaku, sebenarnya hal ini sudah keluar dari etika hukum karena korban seharusnya betul-betul dilindungi.

Kasus perkosaan sendiri banyak sekali motifnya, mulai dari perkosaan dalam berpacaran atau dating rape, perkosaan dalam rumah tangga (marital rape) sampai dengan perkosaan atas relasi kekuasaan, seperti manager terhadap anak buahnya. Selain itu, ada juga pola pemerkosaan yang berdasarkan sistem, ialah suatu tindak pemerkosaan yang dilakukan oleh Negara seperti kasus 1998 , banyak perempuan etnis tionghoa diperkosa untuk kepentingan politik.

Kelompok LGBT juga rentan akan kasus pelecehan dan perkosaan, Dian Novita menyatakan “Teman-teman LGBT makin sulit menyelesaikan kasus-kasus hukumnya. Ketika diurus kasusnya, pelakunya justru mendapatkan kekerasan di dalam proses pemeriksaan sendiri karena dianggap menyimpang orientasi seksnya.“

Kasus LGBT adalah kasus yang seperti gunung es. Dokumentasinya sangat sedikit karena masyarakat memandang kelompok homoseksual dianggap menyimpang. Maka dari itu diharapkan teman-teman yang memiliki orientasi seksual berbeda bisa terbuka akan orientasi seksualnya dan kasus pelecehan yang dialaminya. Salam keberagaman. (Rikky M.Fajar)