Jika anak perempuan gemar bermain boneka, itu dianggap biasa. Aktor tampan dan macho seperti Johnny Depp memiliki hobi bermain boneka? Mungkin dianggap banyak orang sesuatu yang aneh dan mengherankan. Namun Depp memang memiliki hobi bermain boneka, khususnya Barbie dan Ken.
“Saya gemar bermain dengan Barbie. Ini sesuatu yang luar biasa untuk dikerjakan bersama anak anda,” ujar Johnny Depp.
Aktor kelahiran Amerika Serikat, 9 Juni 1963 ini mengaku terkadang ia suka bermain boneka bersama putrinya, Depp sering memainkan beberapa tokoh dalam boneka Barbie.
“Suatu saat, saya memerankan karakter yang berbeda untuk Barbie dan anak perempuan saya tidak menyukai itu. Saat itu dia mengatakan, ‘Ayah, berhenti, jangan lakukan itu, lakukan dengan suara biasa anda saja’,” jelasnya. Kebersamaan yang sungguh menyenangkan, menghabiskan waktu berkualitas bersama anak sangat penting bagi perkembangan dan kebahagiaan mereka. Banyak anak bukan menginginkan berapa banyak waktu yang dihabiskan, tapi bagaimana kualitas yang diberikan.
Selama ini permainan bagi anak sering dipisahkan secara detail antara laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki terkesan “haram” bermain atau suka dengan boneka, atau hal-hal yang berkaitan dengan dapur. Begitu juga ketika anak perempuan suka dengan permainan mobil-mobilan. Bukan cuma permainan bahkan warnapun sudah di “kelaminkan”. Anak laki-laki warna biru sedangkan anak perempuan warna pink.
Sistem kontruksi yang dibangun dalam keluarga kemudian dibawa dalam kehidupan sehari-hari sampai dewasa. Ketika menikah peran sosial antara suami-istri, bapak dan ibu juga sangat dibedakan. Bapak dianggap sebagai pencari nafkah, kepala rumah tangga sedang ibu mengurus rumah sebagai ibu rumah tangga. Karena anak perempuan diberikan mainan boneka barbie maka ketika menikah tugas utama perempuan merawat bayi, rumah dan suami. Sampai ada syair lagu yang menyatakan perempuan urusan hanya didapur, kasur dan sumur.
Sehingga ketika Johnny Depp menyukai boneka dianggap aneh. Ini terjadi bukan hanya Depp, umumnya bapak-bapak dianggap ketika suka dengan boneka. Ruang bagi bapak (baca laki-laki) dianggap melakukan yang berkaitan dengan ruang publik dan hal-hal yang “berbau” maskulin. Padahal hobby dan kesukaaan tidak harus dipisahkan dengan jenis kelamin tertentu. Mengalir sesuai dengan sesukaan setiap orang.
Semua orang, baik laki-laki, perempuan ataupun jenis kelamin lainnya tidak perlu dilekatkan atau dimasukan dalam peran-peran atau hobby tertentu. Jika kita bisa melakukan dan menyukai kegiatan itu, maka lakukanlah. Tanpa perlu melabelkan hal-hal yang buruk pada seseorang karena meyukai permainan yang tidak biasa dilakukan oleh jenis kelamin itu. (Sumber : yahoo.com dan ourvoice.or.id)