Search
Close this search box.

MANADO – Ourvoice.or.id – Seorang Waria yang diketahui bernama MG Alias Megi (25) yang mengaku pernah menjuarai Ratu Waria Sulut terpaksa mendatangi Polsek Wenang, Minggu (26/2/2012) sekitar pukul 03.00 Wita.  Pasalnya dirinya mengaku telah  dianiaya beberapa orang lelaki yang tidak dikenalnya.

Di depan petugas Megi mengaku jika dirinya diajak oleh 4 orang lelaki untuk  berkencan. Karena korban yang berprofesi sebagai “pekerja sex” yang sering bekerja di depan Bank BNI menerima ajakan ke-4 lelaki tersebut. Namun sial nasib korban, Setelah diajak kencan dirinya malah dianiaya oleh keempat pemuda tadi, hingga mengalami luka lebam di bagian mata kiri dan sejumlah luka memar di sekujur tubuh korban akibat dikeroyok keempat pemuda yang belum diketahui identitas mereka.

Merasa keberatan dengan kejadian tersebut korban terpaksa menempuh jalur hukum dengan melaporkan kejadian tersebut di Polsek Wenang.  Kapolsek Wenang Kompol Nanang Ady Nogroho saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Dan kasus ini masih dalam proses penyelidikan.

Kasus-kasus kekerasan ataupun pembunuhan yang terjadi pada kelompok Waria yang bekerja di “jalan”, baik sebagai pekerja sex maupun pengamen memang sering terjadi. Profesi ini sangat beresiko terhadap kekerasan, baik yang dialami oleh Waria maupun perempuan. Ironisnya kekerasan dan pembunuhan yang dialami oleh Waria, pengamen ataupun perempuan pekerja sex sulit sekali ditangkap para pelaku. Sama seperti polisi kesulitan menangkap para koruptor.

Kalau koruptor sulit ditangkap karena punya kekuasaan dan uang sedangkan para Waria dan perempuan pekerja sex karena dianggap sebagai manusia tidak berguna atau “sampah” oleh negara (baca kepolisian). Maka tidak layak untuk dibela dan mendapatkan keadilan.

Sumber : http://www.manadonews.com dan ourvoice.or.id