Search
Close this search box.

Polisi Kembali Tunduk Pada Tekanan FPI

Suarakita.org-Diskusi SETARA Institute, CMARs, JAMAK, LBH Surabaya, Kontras Surabaya, JIAD Jatim, Pusham Unair, di Surabaya di Bubarkan:

Tak bisa terbantahkan bahwa aparat kepolisian di daerah-daerah nyaris tidak punya integritas dan kredibilitas akibat ketundukannya pada tekanan organisasi Islam radikal. Kegiatan SETARA Institute yang bertajuk “Menghapus Diskriminasi, Membangun Perlindungan Holistik Jaminan Beragama/Berkeyakinan di Jawa Timur, di Hotel Inna, Simpang Jalan Gubernur Suryo, Kamis, 13 Januari 2011 dibubarkan oleh Polisi dan anggota Front Pembela Islam (FPI).

SETARA Institute mengecam keras cara kerja kepolisian yang terus menerus tunduk pada tekanan organisasi Islam radikal semacam FPI. Sebelumnya pada  6 Januari 2011, acara serupa juga dibubarkan oleh Polisi akibat tekanan FPI. Argumen polisi yang menyatakan kegiatan SETARA Institute tidak memiliki izin hanyalah cara untuk menutupi adanya tekanan FPI. Tidak ada satu pasal pun dalam perundang-undangan nasional yang dilanggar oleh setiap warga negara yang melakukan pertemuan tertutup, sekalipun tidak memberi tahu kepolisian. Apalagi hanya melibatkan 15 orang. “Justru yang wajib ditindak oleh Polisi adalah orang-orang yang membubarkan acara karena mengganggu orang lain”. “Ini merupakan bentuk ancaman terhadap hak konstitusional warga negara untuk bebas berekspresi dan mengemukakan pendapat”.

Kepolisian RI harus mengembalikan martabat kepolisian dengan tidak tunduk pada tekanan kelompok organisasi Islam radikal dan menindak setiap tindakan kekerasan yang secara vulgar terus menerus dilakukan oleh organisasi semacam FPI dan sejenisnya. Pimpinan kepolisian harus membuka mata bahwa aparatusnya di tingkat daerah justru bertindak di luar tugas utama kepolisian, yaitu melindungi dan mengayomi warga negara. “Alih-alih melindungi kelompok minoritas, kepolisian di daerah justru menjadi bagian tak terpisahkan dari kelompok organisasi Islam radikal, melakukan persekusi dan intimidasi terhadap kelompok minoritas, termasuk kelompok yang memperjuangkan hak-hak minoritas.”

Kegiatan yang diadakan Setara institute ini adalah serangkaian kegiatan yang berlangsung di beberapa daerah untuk membangun komunikasi konstruktif antara komunitas korban dan para pengambil kebijakan untuk mengidentifikasi masalah dan memperoleh langkah–langkah solutif yang memperkuat jaminan kebebasan beragama/berkeyakinan.

Untuk keterangan lebih lanjut, kontak:

Hendardi, Ketua SETARA Institute (0811170944)
Bonar Tigor Naipospos – Wakil Ketua (0811819174
Ismail Hasani, Peneliti SETARA Institute (08111.88.4787
Akhol Firdaus, CMARs (081330009894)
Maria Mustika, Kontras (081554128251)