Ourvoice.or.id- Sebanyak 80 persen kelompok gay dan lesbian China dilaporkan menikah. Kebanyakan menyembunyikan orientasi seksual dari pasangan. Sebagian lagi menikahi rekan homoseksual dari jenis kelamin berbeda.
“Pernikahan kerja sama” antara seorang gay dan seorang lesbian dikenal dengan istilah xinghun.Chinagayles.com salah satu portal online terbesar untuk perjodohan xinghun. Situs ini memiliki sekitar 160.000 anggota dan mengklaim telah menjodohkan 20.000 pasangan sejak situs itu aktif pada tahun 2005.
Walau tidak lagi ilegal di China sejak 1997, homoseksualitas masih topik yang sensitif. Namun, tulis guardian.co.uk, Minggu (14/4), hubungan sejenis di China bukan menjadi pengganti pernikahan, melainkan pelengkap.
Alasannya, masyarakat China menganggap tindakan anak yang paling mengecewakan adalah gagal melanjutkan garis keturunan. Menurut Xing Fei dari Akademi Ilmu Sosial Sichuan, akibat tekanan tersebut 12 juta pria gay menikah dengan perempuan heteroseksual.
Misalnya Tom Wang (bukan nama sebenarnya) yang gay dan istrinya lesbian. Mereka bertemu secara online dan telah menikah selama setahun. Pernikahan mereka hanya pura-pura, demi menyenangkan orang tua dan melindungi karier masing-masing.
Wang menghabiskan lima tahun untuk mencari istri. Istrinya, yang berusia 10 tahun lebih muda, juga berusaha menyenangkan orang tua setelah dimarahi karena menyatakan ingin menjadi lesbian secara terbuka.
Bahkan di kota besar menjadi gay terbuka akan sangat mengganggu karier. Status lajang pun menjadi masalah. “Bila Anda lajang, orang-orang akan menganggap Anda aneh. Mereka merasa Anda lebih bertanggung jawab dan dewasa setelah Anda menikah. Mereka juga menganggap Anda punya keluarga yang harus dinafkahi sehingga diberi kesempatan,” kata Wang.
Wang dan istrinya tidur di kamar yang berbeda. Mereka tidur bersama di satu kamar hanya bila anggota keluarga berkunjung. Mereka tidak memberikan kunci cadangan kepada keluarga untuk mencegah kunjungan tiba-tiba.
Guardian mengutip iklan seorang lesbian di sebuah situs online yang mencari suami. “Saya ingin mencari seorang pria yang sehat, tidak bermuka buruk, pintar, baik, dan ceria. Anda tidak harus mengasuh anak, namun saya harap Anda adalah seorang ayah yang akan mencintai anak dan menjadi seorang role model ayah,” tulis iklan itu.
“Beberapa pernikahan berlangsung baik. Mereka dapat saling membantu dan mendukung. Tetapi kebanyakan pernikahan tidak berlangsung lama,” kata Zhang Beichuan, ahli tentang homoseksualitas dari Universitas Qingdao. Pasangan mungkin telah bersepakat akan bercerai setelah periode pernikahan tertentu.
Tidak semua kelompok homoseksual setuju dengan pernikahan pura-pura. “Sangat tidak bertanggung jawab. Jika tahu tidak bisa memiliki hubungan seksual dengan pasangan menikah, Anda menyakitinya,” kata Benjamin, seorang gay yang belum terbuka, dikutip theatlantic.com. Orang tua Ben telah berusaha menjodohkan anaknya dengan sekitar 20 perempuan, namun belum berhasil. (E4)
Sumber : vhrmedia.com