Search
Close this search box.
enid

LGBT Bukan Bangsa Indonesia?

Suarakita.org- Beberapa waktu lalu, beredar jarkoman whatsapp mengenai pernyataan sikap Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (selanjutnya disingkat BEM SI) mengenai LGBT. Pernyataan sikap ini dikeluarkan oleh Forum Perempuan BEM SI dan ‘ditandatangani’ oleh Putri Jonesti, Koordinator Forum Perempuan BEM SI, tak lama setelah legalisasi same-sex marriage di Amerika Serikat.

[Resesnsi] Bully: Fenomena Bullying Anak Remaja

Suarakita.org- Enough is enough. Apapun alasannya, bully harus dihentikan. Tidak ada yang lucu atau menghibur dari menyakiti orang lain. Tidak ada yang patut dibanggakan setelah kau melukai perasaan seseorang seperti itu. Dan tidak akan ada lagi senyuman, candaan, dan tawaan menghina di bibirmu setelah menghilangnya satu nyawa, atau lebih banyak lagi nyawa.

MMC Peduli HIV-AIDS Menyisir Anak Muda

Suarakita.org- Manado Men Community (MMC) adalah sebuah Organisasi berbasis komunitas gay dan waria. Organisasi ini fokus dalam isu pergerakan peduli HIV-AIDS dan juga pergerakan HAM LGBT (Hak Asasi Manusia – Lesbian Gay Biseksual Transgender) di Sulawesi Utara.

Melawan Bullying Berbasis Apapun

Suarakita.org- Puluhan orang menggenakan atribut ungu mewarnai lalu lintas Bundaran Hotel Indonesia, Rabu 12 Agustus 2015. Di antara mereka ada yang membagikan selebaran, permen berwarna ungu dan balon ungu kepada setiap pengguna jalan. Ada pula yang berdiri saja sambil memengang spanduk bertuliskan Purple My School; Stop Bullying, Ciptakan Lingkungan Sekolah yang Aman dan Hargai Perbedaan.

Menyorot Bullying Berbasis SOGIEB

Suarakita.org- Definisi bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris. Istilah Bullying belum banyak dikenal masyarakat, terlebih karena belum ada padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia (Susanti, 2006). Bullying berasal dari kata bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang yang lemah.

[KISAH] Yang Penting Bisa Makan

Suarakita.org- Rabu, malam keempat belas Ramadhan 1436 Hijriah. Malam hampir larut, malah sang Bulan pun sudah makin keliatan lelah. Pun mataku yang semakin susah diajak kopromi. Tiba tiba handphone murahku berdering tanda ada pesan masuk, “Hi there Wariamuda are you in Jakarta. Please let me know”, begitu isi pesannya.

[RESENSI] “Hijab” dan “Living Out Islam” ; Usaha Memaknai Pergulatan Keseharian Hidup LGBT Muslim

Suarakita.org- Berita tentang dilegalnya perkawinan sejenis di Amerika Serikat menuai debat hangat di banyak kalangan di Indonesia. Beragam reaksi, penolakan ataupun dukungan. Dari kubu penolakan, yang umumnya menjadi dasar alasan adalah hukum-hukum yang tertuang dalam kitab agama, terutama dari kitab Qur’an. Ancaman kutuk atau laknat dari Sang Pencipta kerap disitirkan. Khususnya pula, kisah azab ala Sodom-Gomora dijadikan rujukan utama. Sementara itu, dari kubu dukungan juga tidak mau kalah dalam menawarkan tasfir-tasfir yang diklaim sebagai ‘progresif’. Sehingga akhirnya malah terjadi ‘perang antar-ayat’.