Search
Close this search box.

Cerpen

Cerita Pendek kiriman Kontributor Suara Kita. Kirim tulisanmu ke redaksi@psk.or.id

photo(1)
[CERPEN] : Kepada Namira
Oleh : Setiawan Chogah* Bandara Soekarno-Hatta – Cengkareng, 1 Desember 2011 Aku melangkahkan kaki...
Selengkapnya
mckinniss_1
[CERPEN] : Sepasang Lelaki di Halte Busway
Oleh : Setiawan Chogah** Apakah kamu pernah merasakan cinta melambungkanmu hingga puncak tertinggi?Kamu...
Selengkapnya
tumblr_meoe2wsT3D1qb5wbbo1_1280
[CERPEN] : Waria
Oleh : Nurdiyansah** Aroma yang kukenal datang menghampiri. Seperti masa lalu yang tiba-tiba menerkam...
Selengkapnya
Banyu Bening
[CERPEN] : Pelacur Kelas Viagra
Oleh: Banyu Bening* Saya buta hukum, buta peraturan, ndak kenal birokrat, dan cacat legalitas. Tapi kalau...
Selengkapnya
siluet1
[Cerpen] Pelangi Itu Ada di Indonesia
 Oleh: Arif Young Aku adalah seorang anak Indonesia. Aku lahir di Bali yang tumbuh besar di Jakarta....
Selengkapnya
Foto : Adellia Rosa : Twitter.com
[cerpen] : Semesta Senja
Semesta Senja  Karya : Adellia Rosa Ada sepasang kaki telanjang yang menjejak pasir, kemudian mencelupkan...
Selengkapnya
Cerpen: “Mencari Cinta yang Lain”
Cerpen : Prolog Ada yang bilang cinta itu suci, cinta itu indah, tapi itu kata orang. Bagi saya mencintai...
Selengkapnya
knife-apple
Sebuah cerpen: Franky
Oleh: Imam Ocean “Aku yakin nama aslinya bukan Franky” Baru kali pertama ini aku membuat janji dengan...
Selengkapnya
Ilustrasi (sumber : gonnatellyou.tumblr.com)
Cerpen : Rhoma dan Rommy by Rikky MF
Rhoma Dan Rommy  by : Rikky MF Rhoma dan Rommy adalah dua bersaudara yang dibesarkan oleh single parent....
Selengkapnya
djohan
Pertemuan (Cerpen)
Oleh: Djohan Kraisler* Dunia seperti berhenti berputar dan sang penguasa alam seakan tidak memberi restu...
Selengkapnya
teguh1
[Cerpen] Kupinang Engkau Dengan Darah
Oleh: Teguh* Bulir bulir air mata muncul di mata keriput perempuan berjilbab itu. “Astagfirullah Al Adzim…...
Selengkapnya
fd-1
Cerpen ::: Sang Pendosa & Sekotak Malu
Sang Pendosa & Sekotak Malu Oleh : Imam Ocean   “Sebaiknya kamu segera kawin!” Ibu membuka obrolan...
Selengkapnya