Audiensi SuaraKita dengan Duta Besar Irlandia untuk Indonesia
SuaraKita.org – Duta besar juga berharap agar SuaraKita dapat terus melanjutkan program E-KTP dan BPJS secara konsisten tanpa perlu bergantung dengan donor.
Budaya Popper dan Queer: Kisah Cinta yang Kontroversial
SuaraKita.org – Hubungan antara popper dan budaya queer tidak selalu positif.
Negara-Negara Asia Berjuang untuk Kemajuan LGBTQ+
SuaraKita.org – Banyak dari tantangan yang dihadapi Asia sangat merugikan anggota komunitas LGBTQ+, kata Chantale Wong.
Komite Olimpiade Internasional Membagikan Pedoman Terbaru Untuk Atlet Trans
SuaraKita.org – Pedoman yang baru dikeluarkan mendesak badan olahraga untuk mempertimbangkan keahlian medis dan pembela hak asasi manusia untuk membuat keputusan yang berbasis bukti, adil, dan inklusif.
Ilmuwan Lesbian dan Biseksual Menerima Hadiah Nobel
SuaraKita.org – Hadiah diberikan kepada ahli kimia lesbian Amerika Carolyn Bertozzi dan ahli genetika biseksual Swedia Svante Pääbo pada upacara hari Sabtu di Stockholm.
Peluncuran Pengetahuan Femisida Komnas Perempuan: Korban Femisida dan Keluarganya Berhak atas Keadilan
SuaraKita.org – Setiap tahunnya, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) melakukan pengembangan pengetahuan, untuk menjawab perkembangan sosial sekaligus memperdalam pemahaman atas isu dan problem hak asasi manusia di masyarakat. Salah satu pengembangan pengetahuan yang dilakukan saat ini adalah Penanganan Femisida dan Pemulihan pada Keluarga Korban. Femisida adalah pembunuhan atau percobaan pembunuhan terhadap perempuan […]
Laporan Akhir Tahun LBH APIK Jakarta: Angka Kekerasan Semakin Meningkat, Potret Buram Keadilan bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
SuaraKita.org – Laporan Akhir Tahun 2022 merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik yang dipersembahkan oleh LBH APIK Jakarta.
Singapura Mendekriminalisasikan Hubungan Seks Gay Tetapi Membatasi Prospek Melegalkan Kesetaraan Pernikahan
SuaraKita.org – Bryan Choong, ketua kelompok advokasi LGBTQ Oogachaga, mengatakan itu adalah momen bersejarah bagi para aktivis yang telah berkampanye untuk pencabutan undang-undang yang dikenal sebagai Pasal 377A selama 15 tahun.