Search
Close this search box.
Hari kemerdekaan Malaysia. REUTERS/Bazuki Muhammad
Hari kemerdekaan Malaysia. REUTERS/Bazuki Muhammad

Ourvoice.or.id. Organisasi nirlaba yang melakukan penelitian mengenai kebebasan pers,Reporters Without Borders (RWB) atauWartawan Tanpa Batasan, tahun ini mengeluarkan Indeks Kebebasan Pers dan menempatkan Malaysia di posisi ke-145 dari 179 negara.

Situs the Malaysian Insider melaporkan, Rabu (30/1), negeri jiran itu turun 23 peringkat dan menjadikan yang terburuk sejak 2002. Sebelumnya Malaysia menduduki posisi 141 pada 2010/2011 dan 122 pada 2011/2012.

Menurut organisasi itu, turunnya peringkat Malaysia ini lantaran akses untuk mendapatkan informasi akhir-akhir ini menjadi lebih susah dan semakin terbatas.

Dari laporan organisasi yang bermarkas di Ibu Kota Paris, Prancis, itu menyebut jeleknya peringkat Malaysia juga disebabkan oleh tindakan pemerintah yang kerap kali menyensor informasi.

Kebebasan pers semakin terkekang di Malaysia setelah pemerintah mengkampanyekan untuk melakukan represi setelah terjadinya demonstrasi di Ibu Kota Kuala Lumpur tahun lalu. Unjuk rasa yang diberi nama Perhimpunan Bersih itu ditujukan untuk mendukung pemilihan umum yang bersih dan adil.

Tahun lalu, pegawai dari beberapa media menuding polisi telah menyerang dan mengambil kamera mereka. Perlakuan ini sering dihadapi para awak media setelah demonstrasi terjadi pada 28 April itu.

Sementara itu, Thailand dan Indonesia menempati posisi lebih baik dari Malaysia. Indeks Kebebasan Pers menempatkan Negeri Gajah Putih itu di peringkat 135 dan Indonesia di posisi 139.

Sedangkan beberapa negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina, Singapura, Laos, dan Vietnam, ternyata masih di bawah Malaysia. Indeks Kebebasan Pers menempatkan Filipina di peringkat 147, Singapura di peringkat 149, Laos di peringkat 168, dan Vietnam di peringkat 172. [fas]

Sumber : merdeka.com