Search
Close this search box.
Andi Ilham Lubis (photo :nias-bangkit.com)
Andi Ilham Lubis (photo :nias-bangkit.com)

Ourvoice.or.id. Project Officer Global Fund pada Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Andi Ilham Lubis meminta masyarakat tidak mengucilkan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), justru mereka memerlukan dukungan agar lebih berani untuk memeriksakan kesehatannya di pusat-pusat kesehatan.

“Mereka sangat membutuhkan dorongan moril dari keluarga dan orang-orang disekitarnya,agar lebih rajin untuk pergi ke pusat layanan kesehatan. Yang lebih penting lagi hapuskan stigma terhadap mereka,” katanya di Medan Kamis.

Sebenarnya, kata dia, yang menjadi kendala mengapa ODHA kurang intensif memeriksakan kesehatannya, diantaranya karena kurangnya dukungan dari masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama dan semua pihak.

“ODHA ini ‘kan juga membutuhkan orang lain dalam mendampinginya ke layanan kesehatan. Selama ini, kecenderungan ini sering diabaikan. Peran serta masyarakat inilah yang masih kurang,” katanya.

Tidak hanya masyarakat saja, kendala lainnya juga terlihat dari pemerintah kabupaten/kota, yang memang terkesan kurang perhatian terutama dalam penganggaran untuk penanggulangan HIV/AIDS. “Dalam penganggaran untuk HIV/AIDS di daerah juga belum terlihat.Untuk itulah, kita minta kepada masyarakat maupun pemerintah agar mau memperhatikan hal ini termasuk masyarakat agar jangan mendiskriminasi pada ODHA,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dia juga berharap penderita AIDS diharapkan dapat menjaga kesehatannya dengan baik, karena jika terjadi penurunan kekebalan tubuh, apapun kuman yang menghampiri maka si penderita akan menjadi sakit, misalnya infeksi oportunistik. Infeksi Oportunistik (IO) merupakan penyakit yang jarang terjadi pada orang sehat, namun menyebabkan infeksi pada individu yang sistem kekebalannya terganggu, termasuk infeksi HIV. Organisme-organisme penyakit ini sering hadir dalam tubuh, namun umumnya dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh yang sehat.

“Ketika seseorang terinfeksi, HIV mengembangkan infeksi oportunistik, tahapannya masuk ke diagnosis AIDS. Umumnya IO yang paling banyak dialami penderita AIDS yakni candidiasis (infeksi karena jamur) sekitar 80 persen,” katanya. Selain itu, penyebab lain yang dapat menginfeksi penderita AIDS yakni TB Paru, yang persentasenya diperkirakan mencapai 40 persen.

“Kalau TB Paru ini, persentasenya sekitar 40 persen. Makanya, setiap orang yang sudah terinfeksi HIV distadium 2, dia harus minum obat profilaksis. Semua ODHA, akan mendapatkan profilaksis 100 persen, yang berfungsi untuk mencegah terjadinya IO,” katanya.

Sumber : http://www.antarasumut.com