Ourvoice.or.id. Mantan Senator Nebraska Chuch Hagel dimasukkan ke dalam daftar calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS). Namun selain Hagel memiliki masalah dengan sejumlah organisasi Zionis, Hagel juga terseret masalah dalam isu homoseksualitas.
Catatan Hagel dalam isu hak warga gay di AS dinilai cukup buruk. Hal itu terdengar ketika Hagel diwawancarai 14 tahun yang lalu, mengenai penunjukkan seorang dermawan asal San Fransisco, James C. Hormel sebagai Duta Besar AS untuk Luxembourg.
Politisi Partai Republik itu mengatakan bahwa, seorang warga gay tidak pantas menjadi utusan AS. “Mereka (diplomat) merepresentasikan Amerika, mereka merepresentasikan gaya hidup kita, nilai-nilai kita, dan standar kehidupan kita. Dan saya rasa, ini adalah suatu hal yang menyulitkan seorang gay seperti bapak Hormel untuk menjalankan tugasnya,” ujar Hagel pada 1998 silam, seperti dikutip New York Times, Jumat (21/12/2012).
Hagel sukses menjegal nominasi Hormel yang dicalonkan Bill Clinton sebagai Dubes AS. Namun sejumlah aktivis gay di AS justru mengecam Hagel. Hagel pun tidak menyetujui penerimaan seorang militer gay di AS. Menurut salah seorang aktivis Ham, Hagel patut menarik komentar-komentarnya mengenai Hormel bila Hagel akan dicalonkan sebagai salah satu pejabat di Kabinet AS.
Sampai saat ini, Gedung Putih pun tidak merespons segala kritik yang ditujukan banyak pihak mengenai sosok Hagel. Gedung Putih juga cukup frustrasi karena Hagel menjadi sasaran serangan verbal seperti halnya Duta Besar Susan Rice. Rice akhirnya mundur dari pencalonan Menteri Luar Negeri AS karena kritik pedas dari Republik.
Presiden Barack Obama juga belum menentukan dengan pasti, siapakah yang akan menjadi pimpinan di Pentagon. Selain Hagel, Obama juga mempertimbangkan mantan Menhan AS Michele A.Flournoy dan Ashton B. Carter. Meski demikian, Obama tampaknya akan menunjuk John Kerry untuk menjadi Menteri Luar Negeri AS.(AUL)
Sumber : http://international.okezone.com
