Search
Close this search box.

Ourvoice.or.id. Ketika  Sersan Erwynn Umali dan Will Behrens yang berwarga sipil ingin mengikat hubungan mereka di New Jersey, mereka memilih tempat yang sembilan bulan lalu tak akan pernah terpikirkan: sebuah pangkalan militer!

Para calon pengantin pria, ya mereka semua pria, mengatakan sumpah setiap pada 23 Juni silam, sebelum 150 tamu undangan di kapel Joint Base McGuire-Dix-Lakehurst, pertama kalinya pernikahan gay diadakan di sebuah fasilitas milik pemerintah di Amerika Serikat.

Namun menurut ‘pasangan’ ini, ‘perjuangan’ sama sekali belum selesai; mereka mengharapkan orang lain yang juga gay bisa seperti mereka. “Ini adalah perjuangan yang telah lalui dan begitu banyak orang lain yang akan lalui pula,” kata Umali, seorang lelaki yang bertugas di Angkatan Udara, kepada Daily News. “Sekarang saya dapat memperkenalkan Will sebagai pasangan saya atau suami saya, bukan teman saya atau pacar saya. Kami tidak harus hidup dalam ketakutan.”

‘Pernikahan’ Umali dan Behrens ini bisa dibilang sebagai indikasi bahwa militer AS  mengakhiri 18 tahun larangan peraturan “Jangan Tanya, Jangan Katakan”, yang memungkinkan homoseksual menjadi tentara secara terbuka tanpa kemungkinan mendapatkan pemecatan.

Pernikahan sesama jenis mulai berlaku di Amerika atau tepatnya di New Jersey sejak tahun 2007. Gubernur Chris Christie memveto RUU pada bulan Februari, dan melegalkan pernikahan sesama jenis.

Umali, 34, dan Behrens, 35, sendiri masih menginginkan pernikahan sipil. Upacara ‘pernikahan’ Umali dan Berhens difoto oleh oleh Jeff Sheng, seorang fotografer Los Angeles. Dia mengatakan kepada The News bahwa ia bertemu dengan pasangan ini melalui sebuah proyek, dan ketika mereka memutuskan untuk ;menikah’, mereka ingin seorang fotografer yang dapat mereka percaya.

“Aku tidak pernah memfoto pernikahan,” kata Sheng. “Tapi secara historis, ini sangat penting, dan itu signifikan pada tingkat pribadi juga.”

Umali mengatakan menjadi tentara bukanlah masalah baginya, dan ketika ia memperkenalkan Behrens sebagai tunangannya, orang pun bertepuk tangan.

“Sebelum melakukan semua ini, kami gugup,” kata Behrens, yang bekerja di industri keuangan. “Kami berbicara tentang kehilangan keluarga kami, dan ada banyak orang yang kami kenal yang hidup melakukan hubungan tersembunyi dan mereka khawatir bahwa keluarga mereka menolak mereka.”

Pada ‘pernikahan’ yang dilakukan bulan Juni silam itu, mengenakan seragam Angkatan Udara-nya, sedangkan Behrens mengenakan tuksedo.

sumber : islampos.com