Search
Close this search box.

 

Ourvoice.or.id. peraih nobel perdamaian tahun 1994 Uskup Agung Desmond Tutu menyerukan dekriminalisasi global homoseksualitas untuk membantu memerangi HIV, ia mengatakan bahwa sikap anti gay sama saja seperti  menanamkan sistem Apartheid yang pernah terjadi di tahan kelahirannya, Afrika selatan. (Apartheid, adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990)

Desmon Tutu membuat sebuah tulisan yang dikirimkan pada jurnal kesehatan “The Lancet”,  di dalam tulisannya ia mengatakan bahwa hukum  sebuah Negara yang mengkriminalisasikan  kaum homoseksual  mirip dengan hukum  apartheid, dan jelas ini adalah sebuah kesalahan.

Selain menentang hukum yang bersifat Anti gay, Desmond Tutu juga menuliskan tentang Stigma HIV yang di terima oleh kaum gay yang dirasakan sangat tidak adil, hubungan seksual sesama jenis selalu disangkut-pautkan dengan resiko penularan HIV, padahal yang terpenting adalah bagaimana kita memberikan perawatan, menerima dan memberikan ruang gerak kepada orang-orang yang hidup dengan HIV.

“Tuhan memberikan cinta kasih pada setiap umatnya, termasuk pada gay, mereka (baca: gay) ada dan hidup bersama kita, mereka perlu “penerimaan” dan “cinta” dari seluruh lapisan masyarakat.  Adanya kebijakan/Sikap anti gay yang dituangkan dalam sebuah aturan hukum merupakan sebuah sikap yang tidak manusiawi.” Ungkap Desmond Tutu.

Desmond Tutu juga menambahkan: “Di masa depan, hukum-hukum yang tidak manusiawi akan lahir, dan menjadi sebuah penjara baru bagi kebebasan manusia yang hakiki. Bentuk cinta kasih yang diajarkan Tuhan, tidak lagi menjadi landasan dan bahkan mengarahkan pada hukum Apartheid yang jelas-jelas salah.  Hukum yang akan diberlakukan bagaikan limbah yang mengerikan bagi keberlangsungan hidup umat manusia.”

Dalam tulisannya, Desmond Tutu memuji para pemuda di seluruh dunia yang kini sudah mulai menjauhkan diri dari sikap Intoleransi.

Untuk LGBT muda dia menulis: “Tuhan mengasihi Anda sebagai Anda. Dia ingin Anda hidup dan berkembang. Dan Dia tidak pernah membiarkan siapapun membuat anda merasa rendah diri karena latar belakang anda, mendidik diri sendiri untuk mempelajari lebih jauh tentang HIV, melindungi pasangan anda, serta menghormati dan menghargai adalah hal yang sangat dianjurkan oleh Tuhan.”

Komentar Uskup Agung disambut sebagai  sebuah inspirasi oleh Terrence Higgins Trust (THT), sebuah yayasan amal online yang memberikan informasi tentang isu-isu kesehatan.

Genevieve Edwards, Direktur Peningkatan Kesehatan di THT, mengatakan: “pernyataan  Uskup Agung Tutu merupakan kabar yang menggembirakan. Karena selama ini stigma merupakan faktor utama yang mendorong penyebaran proporsional epidemi HIV di antara pria gay dan biseksual, yang tidak hanya terjadi  di Inggris tetapi juga di seluruh dunia.

Pernyataan Desmond Tutu mestinya menjadi  pegangan kita, bahwa  apa pun keyakinan kita, nilai-nilai kemanusiaan yang berlandaskan hak asasi manusia  harus terus ditumbuhkan dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari,” Ungkap Edward.

Saat ini lebih dari 100.000 orang hidup dengan HIV di Inggris, kelompok agama memiliki peran yang semakin penting dalam meningkatkan kesadaran dan menghentikan penyebaran HIV, di luar gereja dan di dalam gereja. (diterjemahkan oleh : yatna pelangi)

Sumber : pinknews.co.ukArchbishop Desmond Tutu has called for the global decriminalisation of homosexuality to aid the fight against HIV, comparing anti-gay laws to racial segregation in his home country of South Africa.

Writing in The Lancet, the former Archbishop of Cape Town said the laws around the world which criminalise “so many forms of human love and commitment” will be looked on in the future in a similar way to apartheid laws, calling them “so obviously wrong”.

As part of the Lancet’s series on HIV transmission among men who have sex with men, the cleric calls for greater acceptance of LGBT people to reduce stigma.

He wrote: “The papers in The Lancet Series on HIV in men who have sex with men (MSM) tell us about how far we have to go in providing care, in acceptance, in ceasing to withhold our love.

“They also tell us what we each already know, if we are prepared to be honest with ourselves—that lesbian, gay, bisexual, and transgender (LGBT) people are a part of every human community.”

The Archbishop said gays “already have God’s full love and acceptance — they are his children too”, but said they need “acceptance” and “love” from others in society.

He said it was “up to all to work to change” the laws which treat gays as “inferior”. More than 70 countries criminalise homosexual acts.

He added: “I have no doubt that in the future, the laws that criminalise so many forms of human love and commitment will look the way the apartheid laws do to us now—so obviously wrong. Such a terrible waste of human potential.”

The cleric praised the “young people” around the world whom he said “seem to already know this” and have distanced themselves from “intolerance”.

To young gay, bisexual and transgender people, he wrote: “God loves you as you are. He wants you to live and to thrive. So please take care of yourself, educate yourself about HIV, protect your partners, honour and cherish them.

“And never let anyone make you feel inferior for being who you are. When you live the life you were meant to live, in freedom and dignity, you put a smile on God’s face.”

The archbishop’s comments have been welcomed as “inspirational” by sexual health charity Terrence Higgins Trust.

Genevieve Edwards, Director of Health Improvement at THT, said: “Archbishop Tutu’s words are both moving and heartening. Stigma is a major factor driving the disproportional spread of the HIV epidemic among gay and bisexual men, not just in the UK but worldwide.

“If you spend your life being told you are a second class citizen, you have less motivation to take care of yourself and you’re more likely to take risks with your health. To improve someone’s self care you need, first and foremost, to improve their self esteem.

“The Archbishop’s commentary should act as a clarion call to all of us, whatever our beliefs, that there is a basic human responsibility to accept and respect others for who they are. With more than 100,000 people now living with HIV in the UK, faith groups have an increasingly important role to play in raising awareness and halting the spread of infection, outside the church as well as within.

source : pinknews.co.uk