Oleh: Hartoyo*
SuaraKita.org – Sekarang ini, satu peristiwa “kecil” yang membahagiakan ketika mendapatkan kabar, seorang teman transpuan berhasil membantu pembuatan dokumen adminduk atau jaminan sosial bagi teman transpuan lainnya.
Foto ini diambil, 12 Oktober 2023 saat Mak Kristin, focal point dari Bekasi (Kota dan Kabupaten) memberi kabar kalau dirinya berhasil menguruskan BPJS Kesehatan PBI (iuran pemerintah) untuk satu orang transpuan lansia di Kabupaten Bekasi.
Transpuan lansia ini berasal dari Indramayu, Jawa Barat, sudah puluhan tahun meninggalkan Indramayu dan menetap di Bekasi, kota maupun Kab.Bekasi.
Sebut saja namanya Mak Evi, lahir 1969. Sehari-hari bekerja sebagai pemulung dan pengamen di wilayah Bekasi, baik kota maupun Kab. Hidup sendiri hanya bersama komunitasnya di sebuah kontrakan kecil, yang dibayarnya setiap bulan Rp 200K bersama satu teman transpuan lainnya.
Selama hidupnya, Mak Evi belum pernah memiliki KTP secara sah dari negara. Sebelumnya memang memiliki dia KTP tapi palsu, istilahnya KTP “bodong” yang diurus oleh calo dengan membayar uang nilai tertentu.
Saat Mak Kristin membantu kawan transpuan akses adminduk, Mak Evi sekitar dua tahun lalu dibantu pengurusan KTP di kantor Dukcapil Kab.Bekasi.
Kemudian pasca memiliki KTP, Mak Evi mendapatkan bantuan penerima manfaat iuran peserta BPJS Tenaga Kerja program Perkumpulan Suara Kita. Tapi saat masih belum memiliki kepesertaan BPJS Kesehatan PBI. Padahal KTP, BPK Kesehatan, dan BPJS TK hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap transpuan lansia miskin.
Karena kepesertaan BPJS Kesehatan PBI setiap Kab/Kota berbeda aturannya. Tidak semua warga miskin akan mudah mendapatkan program PBI BPJS Kesehatan. Mak Kristin, kita dorong untuk mencoba mencari tahu bagaimana warna miskin mendapatkan akses BPJS Kesehatan PBI.
Akhirnya, melalui petugas Puskesmas Kecamatan di wilayah Mak Evi tinggal, proses pembuatan BPJS Kesehatan PBI berhasil diurus. Sampai akhirnya Mak Evi menjadi peserta BPJS Kesehatan PBI wilayah Kab.Bekasi.
Melalui pengalaman ini, menurut Mak Kristin jadi mendapatkan pengetahuan bagaimana proses pengurusan BPJS Kesehatan PBI bagi warga miskin di Kab.Bekasi.
Selanjutnya Mak Kristin akan menguruskan lagi komunitas transpuan lainnya yang miskin untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan PBI di Kabupaten Bekasi.
“Pelan-pelan aku akan urus transpuan lainnya mas Toyo,” ungkap Mak Kristin melalui chat WhatsApp.
Tentu ini proses yang tidak mudah, menurut Mak Kristin pelan-pelan harus dilakukan agar setiap komunitas transpuan miskin khususnya di Kabupaten Bekasi menjadi peserta BPJS Kesehatan PBI dan BPJS Tenaga Kerja mandiri.
Jakarta, 13 Oktober 2023
*Koordinator pendamping adminduk dan Jamsos bagi Transgender di Indonesia.