Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Sebuah penelitian baru menemukan bahwa lelaki gay berisiko lebih tinggi untuk memiliki kesehatan tulang yang buruk dibandingkan dengan lelaki heteroseksual, sementara lesbian dan biseksual memiliki kesehatan tulang yang hampir sama dengan orang heteroseksual.

“Bukan orientasi seksual yang bertanggung jawab atas perbedaan dalam kesehatan tulang ini, melainkan gaya hidup dan stres yang terkait dengan status minoritas seksual yang mungkin mendorong perbedaan ini,” kata James Gibb dari University of Toronto, salah satu penulis jurnal penelitian tersebut, menambahkan bahwa penelitian ini akan menjadi lebih penting “seiring bertambahnya populasi minoritas seksual dewasa yang lebih tua.”

Jurnal yang diterbitkan dalam American Journal of Human Biology, menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Amerika dari 2009 hingga 2014 yang berasal dari penilaian dual-energy X-ray absorptiometry (DXA) dari kepadatan tulang.

Dari peserta, 2.990 orang heteroseksual, 97 biseksual, 53 gay atau lesbian, dan 103 orang yang memiliki “pengalaman seksual sesama jenis”, dan usia rata-rata peserta adalah 36 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa lelaki gay memiliki nilai kepadatan mineral tulang yang lebih rendah di daerah tertentu dari kerangka yang dipelajari dibandingkan dengan lelaki heteroseksual dan bi. Perempuan biseksual menunjukkan kesehatan tulang yang lebih baik daripada perempuan heteroseksual, tetapi perbedaannya tidak signifikan secara statistik.

Hasil untuk lelaki gay tetap bertahan bahkan setelah disesuaikan dengan faktor risikonya.

Para peneliti percaya bahwa ini karena lelaki gay cenderung merokok dan minum lebih banyak daripada lelaki heteroseksual, yang keduanya terkait dengan kesehatan tulang yang lebih buruk. Depresi juga dapat mengganggu kesehatan tulang karena menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon yang dapat menghalangi proses mineralisasi tulang.

“Ada hubungan antara depresi dan massa tulang, yang menurut penelitian sebelumnya tidak terkait dengan orientasi seksual, tetapi kami juga tahu bahwa minoritas seksual cenderung memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi,” kata James Gibbs.

Sedangkan untuk perempuan biseksual yang memiliki tingkat mineralisasi tulang yang lebih tinggi, Gibbs mengatakan itu adalah subjek yang “memerlukan penelitian lebih lanjut.”

“Kesehatan tulang sangat penting. Anda membutuhkan kerangka yang sehat untuk melakukan semua jenis aktivitas fisik karena otot Anda menarik sistem kerangka, dan itulah tuas yang memungkinkan Anda untuk bergerak, ”kata James Gibbs.

“Memastikan setiap orang memiliki tulang yang kuat dan sehat adalah cara yang penting untuk memastikan orang dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik secara keseluruhan, terutama seiring bertambahnya usia.” (R.A.W)

Jurnal penelitian dapat diunduh pada tautan berikut:

[gview file=”http://suarakita.org/wp-content/uploads/2020/12/10.1002@ajhb.23534.pdf”]

Sumber:

lgbtqnation

American Journal of Human Biology