Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Mahkamah Agung Filipina dengan suara bulat menolak tawaran hukum lelaki gay untuk mengizinkan pernikahan sesama jenis di negara itu.

Pimpinan penggugat, Jesus Falcis, berusaha menyatakan bagian dari hukum perdata yang melarang pernikahan sesama jenis sebagai tidak konstitusional. Ketentuan hukum membatasi pernikahan pada persatuan antara lelaki dan perempuan. Jesus Falcis berpendapat bahwa undang-undang tersebut melanggar jaminan konstitusionalnya atas perlindungan yang sama.

“Saya coming out sejak usia 15 tahun dan saya mengalami diskriminasi selama saya sekolah. Jadi saya merasa perlu untuk mengadvokasi hak-hak LGBT, ” kata Jesus Falcis.

“Saya memutuskan untuk menggunakan alat litigasi, karena telah berhasil di negara lain – seperti Amerika Serikat – untuk melegalkan pernikahan gay.”

Tetapi pengadilan tinggi menolak kasusnya karena “gagal untuk meningkatkan kontroversi yang sebenarnya dan dapat dibenarkan.” Pengadilan memutuskan bahwa dia tidak dapat menuntut kantor Catatan Sipil karena menolak lisensi pernikahan pasangan LGBT karena dia tidak memiliki pasangan.

Jesus Falcis menjelaskan: “Karena itu saya tidak dapat dianggap menderita akibat konsekuensi dari hukum yang melarang pernikahan gay.”

 

Para aktivis LGBT di Filipina masih memiliki harapan

Namun, pengadilan menemukan Konstitusi negara itu “tidak mendefinisikan atau membatasi pernikahan berdasarkan jenis kelamin, jenis kelamin, orientasi seksual, atau identitas gender.”

Aktivis mengatakan ini membuat pintu terbuka untuk tawaran hukum lain untuk pernikahan sesama jenis di masa depan. Jesus Falcis mengatakan putusan Mahkamah Agung Filipina adalah “kemunduran sementara.”

“Di negara-negara lain dari Amerika Serikat ke Australia ke Taiwan, mereka harus kalah sebelum mereka memenangkan kesetaraan pernikahan,” katanya.

“Filipina tidak akan berbeda.”

Awal tahun ini, Taiwan membuat sejarah dengan menjadi negara Asia pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis.

Sekitar 300 pasangan sesama jenis di Taiwan terikat pada hari pertama undang-undang baru pada bulan Mei. (R.A.W)

 

Sumber:

Qnews