Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Tinder baru saja mengumumkan sebuah fitur keamanan yang baru, Traveller Alert. Fitur ini akan menginformasikan pengguna Tinder LGBT ketika mereka telah memasuki daerah yang mengkriminalkan hubungan sesama jenis dan dengan otomatis akan menyembunyikan profil mereka. Fitur ini akan dirilis dalam beberapa hari kedepan.

Tinder, aplikasi kencan yang tersedia di 190 negara dengan lebih dari 40 bahasa, bekerja sama dengan International Lesbian, Gay Bisexual, Trans and Intersex Association (ILGA) untuk menentukan negara mana saja yang masih mengkriminalkan hubungan sesama jenis. Pemberitahuan dari Tinder juga termasuk tautan ke laman ILGA yang berisi informasi tentang hukum orientasi seksual setempat.

Gerakan ini bertujuan unuk melindungi setiap pengguna di hampir 70 negara yang memiliki peraturan diskriminatif yang menargetkan anggota komunitas LGBT, dan dalam kasus tertentu, pihak kepolisian  “telah diketahui menggunakan aplikasi kencan sebagai salah satu modus penjebakan,” jelas Tinder dalam pengumumannya.

Tinder juga menjelaskan bahwa pengguna yang mengidentifikasikan dirinya sebagai LGBT dalam aplikasi tersebut akan mendapatkan pilihan untuk menyembunyikan profil nya dari publik karena profil mereka tidak akan lagi muncul secara otomatis ketika mereka membuka aplikasi ini di daerah dengan peraturan yang diskriminatif.

Bagi mereka yang menggunakan Tinder Passport, fitur dalam Tinder yang menghubungkan pengguna di negara yang lain, juga akan mendapatkan peringatan jika mereka telah mengubah lokasi mereka ke salah satu daerah yang sekiranya dianggap berbahaya.

Menurut CEO Tinder, Elie Seidman, update yang dilakukan ini merupakan respon langusng dari keputusan perusahan pada bulan Juni untuk menambahkan opsi orientasi seksual yang baru. Pengguna Tinder sekarang dapat memilih tiga dari sembilan istilah yang mendeskripsikan orientasi seksual mereka, yang dapat ditampilkan dalam profil mereka. Istilah tersebut meliputi: straight, gay, lesbian, bisexual, asexual, demisexual, pansexual queer, dan questioning. Sebelumnya, para pengguna dibatasi untuk memilih lelaki, perempuann atau keduanya.

“Setelah tim kami membahas kemampuan dari aplikasi untuk menambahkan orientasi seksual pada profil mereka dan menampilkannya, pembahasan kami pun bergeser dan berfokus pada bagaimana hal ini dapat menempatkan pengguna dalam daerah yang beresiko. Sebelum meluncurkan fitur orientasi seksual yang baru ini, kami ingin melakukan pembaruan dalam isu ini dan membahasnya dengan para ahli,” jelas Elie.

Saat ini fitur orientasi seksual ini hanya tersedia di daerah yang berbahasa Inggris.

“Musim liburan sedang berlangsung dan kami harap Traveler Alert akan mengedukasi para pengguna, khususnya mereka yang masih belum sadar dengan peraturan setempat,” tutup Elie. (K.O)

Sumber:

CNN