Search
Close this search box.


SuaraKita.org – Perancis meluncurkan kampanye nasional dalam perjuangan untuk memberantas insiden anti-LGBT di sekolah menengah dan tinggi di seluruh negeri.

Mulai 28 Januari 2019, Kementerian Pendidikan dan Pemuda Nasional Prancis meluncurkan All Equal, All Allies. Ini adalah kampanye yang memastikan semua sekolah negeri memasang poster anti-intimidasi, serta menyediakan panduan pendamping tentang murid LGBT untuk para guru.

Organisasi LGBT Prancis, SOS Homophobie mempelopori kampanye tersebut, yang bertujuan untuk membuat remaja LGBT di Perancis merasa lebih diterima di sekolah.

Mereka menemukan peningkatan pelaporan insiden anti-LGBTI sebesar 38% pada tahun lalu.

Laporan terbaru mereka juga mengatakan ini menyebabkan penurunan harga diri, isolasi dan putus sekolah. Risiko upaya bunuh diri tetap empat kali lebih tinggi untuk kaum muda LGBT daripada populasi lainnya.

Mereka menulis dalam siaran pers : “SOS homofobie berharap bahwa semua lembaga, publik dan swasta, akan membuka pintu mereka untuk kampanye ini sehingga dapat mencapai maksimum siswa dan menyelesaikan pekerjaan pencegahan dan kesadaran yang diberikan oleh sukarelawan SOS.”

Peningkatan serangan anti-LGBT di Prancis
Pada November tahun lalu, kelompok aktivis LGBT Prancis memperingatkan peningkatan serangan anti-gay di seluruh negeri.

Di seluruh Prancis, keluhan serangan homofobik meningkat 15% sejak awal 2018.

Sejumlah aktivis hak LGBT Prancis juga percaya bahwa jumlah orang yang mengalami serangan atau pelecehan atas dasar homofobia tidak banyak dilaporkan.

“Ini hanya fenomena gunung es,” kata juru bicara kelompok HAM Inter-LGBT, Clémence Zamora-Cruz.

“Di lapangan, banyak serangan tidak dilaporkan. Seringkali, para korban tidak mengeluh karena takut akan balas dendam, atau karena mereka takut berbicara dengan petugas polisi yang tidak mengetahui masalah yang berkaitan dengan identitas LGBT.

Dia kemudian menambahkan, “Mereka takut tidak didengarkan.”


Bulan lalu, segelintir seniman Prancis berkumpul untuk merilis lagu untuk membantu mengatasi homofobia.

De l’Amour menceritakan kisah tentang pengungsi gay Azamat, dengan semua hasil yang terkumpul disumbangkan untuk badan amal Prancis, Urgence Homophobie.

Di antara para seniman yang secara sukarela bernyanyi dan tampil dalam video adalah Emmanuel Moire, Christophe Willem dan Muriel Robin. (R.A.W)

Sumber:

GSN