Search
Close this search box.


SuaraKita.org – Penelitian ini dilakukan oleh sosiolog Universitas Oklahoma, Meredith Worthen, dan diterbitkan dalam  Sexuality Research and Social Policy. Penelitian ini melihat perspektif politik di antara murid lesbian, gay, biseksual dan heteroseksual.

Penelitian ini membagi orang heteroseksual menjadi “kebanyakan heteroseksual” (mostly heterosexual) dan “secara eksklusif heteroseksual” (exclusively heterosexual) dan melihat pada sikap murid di Amerika Serikat bagian selatan.

Seberapa liberalkah orang biseksual?
Penelitian ini menemukan bahwa ada “kesenjangan seksualitas” antara orang-orang yang secara eksklusif heteroseksual dan mereka yang tidak ketika menyangkut pendapat politik.

Keadilan sosial juga ditemukan menjadi lebih penting bagi orang-orang lesbian, gay dan biseksual daripada mereka yang secara eksklusif heteroseksual.

Literatur lain di masa lalu telah menyimpulkan bahwa orang biseksual mungkin kurang liberal daripada lelaki gay dan lesbian, namun penelitian baru ini meragukan stereotip itu.

Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa secara eksklusif orang heteroseksual paling tidak liberal secara politis.

Catatan abstrak penelitian ini ada stereotip bahwa “semua gay bersifat liberal” dan bahwa – meskipun demikian – orientasi seksual sebagian besar telah diabaikan dalam penelitian terhadap sikap politik.

Mereka juga mengatakan bahwa ada “bukti kesadaran perempuan biseksual yang berhubungan dengan liberalisme kuat di kalangan perempuan biseksual di perguruan tinggi”

Penelitian ini menunjukkan bahwa orang-orang gay, lesbian dan biseksual mungkin lebih cenderung liberal secara politik karena identitas mereka yang tertindas. (R.A.W)

Jurnal penelitian dapat diunduh pada tautan berikut:

[gview file=”http://suarakita.org/wp-content/uploads/2018/12/“All-the-Gays-Are-Liberal-”-Sexuality-and-Gender-Gaps-in-Political-Perspectives-among-Lesbian-Gay-Bisexual-Mostly-Heterosexual-and-Heterosexual-College-Students-in-the-Southern-USA.pdf”]

Sumber:

pink news