Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Tragedi pada minggu lalu yang terjadi pada seorang murid kelas empat di SD Joe Shoemaker, Colorado, Amerika Serikat, sempat menghebohkan, karena usianya: Jamel Myles berusia 9 tahun ketika dia bunuh diri.

Namun kematiannya juga menyoroti meningkatnya jumlah generasi muda yang meninggal karena bunuh diri di Amerika Serikat. Meskipun tidak biasa terjadi pada individu semuda Jamel, bunuh diri telah menjadi salah satu penyebab utama kematian di kalangan generasi muda antara usia 10 dan 24 tahun.

“Sayangnya, ini menjadi semakin umum,” kata Dr. Justin Ross, seorang psikolog di UCHealth. “Umur sembilan tahun cukup muda, dan saya pikir itulah yang membuatnya sangat mengejutkan masyarakat di sini.”

Leia Pierce, ibu dari Jamel mengatakan bahwa anaknya melela sebagai gay pada musim panas ini dan telah menjadi korban perundungan di sekolah. Leia Pierce mengatakan dia baru diberitahu tentang perundungan tersebut setelah kematian anaknya.

Setelah kematian Jamel, Sekolah-Sekolah Umum di Denver mempertemukan konselor dukacita (grief counselors) dengan murid, guru, dan staf sekolah. Dinas Pendidikan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “sangat berkomitmen untuk memastikan bahwa semua anggota komunitas sekolah kami diperlakukan dengan martabat dan rasa hormat, tanpa memandang orientasi seksual, identitas gender atau status transgender.”

Kematian Jamel menyoroti tantangan pada anak-anak dan remaja – terutama remaja LGBT -.

Ketika anak-anak berada di sekitar usia Jamel, orientasi seksual dan identitas gender tidak dibahas sesering dengan murid yang lebih tua. Ini juga umum bagi remaja LGBT untuk diganggu oleh teman-teman mereka, yang dapat menyebabkan mereka merasa terasing, kata para pegiat advokasi.

“Generasi muda melela di usia yang lebih muda dan makin lebih muda,” kata Daniel Ramos, direktur eksekutif One Colorado. “Dan mereka mengalami lebih banyak perundungan dan pelecehan berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender mereka.”

Pada tahun 2016, sekitar 436 orang yang berusia antara 10 dan 14 tahun meninggal karena bunuh diri di Amerika Serikat, yang naik dari 216 individu pada tahun 2006. Sekitar 5.723 orang antara usia 15 dan 24 meninggal karena bunuh diri pada tahun 2016, naik dari 4.189 pada tahun 2006. , menjadikannya penyebab kematian kedua bagi mereka yang berusia antara 10 dan 24 tahun, menurut data Centers for Disease Control and Prevention.

Di Colorado, bunuh diri adalah penyebab utama kematian bagi mereka yang berusia antara 10 dan 24 tahun, menurut laporan dari Departemen Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat Colorado.

Peningkatan kasus bunuh diri yang dilakukan oleh generasi muda telah diperhatikan di Children’s Hospital Colorado, dimana jumlah pasien yang masuk ke unit perawatan intensif pediatrik untuk perilaku bunuh diri telah melonjak 300 persen dalam tujuh tahun terakhir.

“Itu adalah angka yang mengejutkan bagi kita untuk dilihat,” kata Dr Jason Williams, seorang psikolog di fasilitas tersebut.

Untuk membantu mengidentifikasi generasi muda yang berisiko, rumah sakit, mulai dua tahun yang lalu memeriksa pasien yang berusia di atas 10 tahun di unit gawat darurat dan memberikan perawatan kepada mereka yang menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka telah melukai diri sendiri, katanya.

Anak-anak memiliki waktu yang lebih sulit menangani perundungan dan pengasingan daripada orang yang lebih tua. Itu bisa menyebabkan depresi, kecemasan, dan harga diri yang rendah, kata Dr. Justin Ross.

Anggota komunitas LGBT memiliki risiko lebih besar untuk melukai diri mereka sendiri, katanya.

“Itu bukan karena mereka atau kepribadian mereka,” kata Dr Justin Ross. “Itu karena penerimaan di sekitar mereka. Ini adalah akibat dari kurangnya penerimaan oleh komunitas di sekitar mereka dan perundungan yang aktif dan proses pengasingan yang aktif yang mengarah ke manajemen rasa sakit. ” (R.A.W)

Sumber:

mercury news