Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Rusia baru saja mengubah undang-undangnya yang akan mengizinkan individu transgender memperbarui identitas gender mereka tanpa harus melalui operasi penyesuaian jenis kelamin.

Kementerian Kesehatan Rusia menandatangani perintah yang akan membuat sebuah prosedur untuk memberikan sertifikat medis kepada individu transgender. Sertifikat tersebut akan menunjukkan identitas gender seorang transgender. Aturan baru ini akan mulai berlaku pada 2 Februari 2018.

Rusia masih belum memiliki prosedur pengakuan gender legal yang ditetapkan secara hukum.

Hingga saat ini, individu transgender hanya bisa secara resmi mengubah identitas gender mereka dengan mengirimkan ‘sertifikat medis tentang gender / perubahan jenis kelamin’ ke kantor catatan sipil.

“Kami menyambut baik penerapan perintah Kementerian Kesehatan dan kami percaya bahwa pemberlakuannya secara signifikan akan memperbaiki situasi individu transgender di Rusia,” kata Tatiana Glushkova, Koordinator Program Hukum dari  Transgender Legal Defense Project.

Kementerian Kesehatan telah ditugaskan untuk memproduksi sertifikat medis namun belum melakukannya sejak tahun 1998.

Hal ini membuat individu transgender bergantung pada belas kasihan pegawai registri sipil. Pegawai registri sipil yang akan memutuskan apakah dokumen seseorang bisa diubah.

Pada saat itu ada banyak keluhan dari individu transgender tentang persyaratan yang berlebihan yang diberikan pada mereka oleh pegawai registri sipil.

Beberapa persyaratan yang berlebihan termasuk operasi penyesuian jenis kelamin dan beberapa orang dengan anak-anak tidak diberi sertifikat.

Kementerian menciptakan rancangan undang-undang tentang ‘sertifikat medis tentang gender / perubahan jenis kelamin’ pada bulan Oktober tahun lalu dan membuatnya terbuka untuk diskusi publik.

Banyak organisasi transgender dan hak asasi manusia, menyampaikan komentar mereka untuk mengubah teks draf tersebut.

Untungnya, sebagian besar keprihatinan mereka didengarkan dan diakomidir.

Beberapa perubahan tersebut termasuk tidak memerlukan periode wajib untuk observasi psikiater sebelum pengakuan gender legal.

Individu transgender tidak perlu menjalani prosedur medis apapun, agar penanda gender mereka berubah, termasuk tidak membatasi pengakuan gender legal bagi individu transgender yang sudah menikah atau memiliki anak.

Akhirnya, rujukan ke dewan medis yang menetapkan ‘orientasi seksual’ seseorang akan dikeluarkan jika mereka didiagnosis dengan ‘transseksualisme’. Rujukan tersebut membuat kriteria untuk menetapkan ‘re-orientasi seksual’ lebih transparan.

“Dokumen tersebut menetapkan prosedur transparan untuk pengenalan gender legal, yang memungkinkan individu transgender mengubah dokumentasinya tanpa perlu mengajukan permohonan ke pengadilan,” kata Tatiana Glushkova.

Selain itu, adopsi perintah tersebut akan membuat undang-undang Rusia sesuai dengan hukum kasus Pengadilan HAM Eropa.

“Pada saat yang sama, kami dengan menyesal mencatat bahwa perintah tersebut tidak mencerminkan proses depatologis aktual global, atau reformasi Klasifikasi Penyakit Internasional yang akan datang.

‘Aktor utama yang mengambil keputusan mengenai pengakuan gender legal individu transgender, masih psikiater. Individu-individu transgender masih akan menghadapi semua tantangan yang datang dari diagnosis psikiater. ‘

Individu transgender di Rusia masih menghadapi diskriminasi di semua lapisan masyarakat.

Sebuah penelitian pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa 50% individu transgender ditolak karena pekerjaan atas dasar identitas gender mereka dan banyak yang merasa ketakutan untuk meminta layanan medis karena takut diperlakukan dengan buruk. (R.A.W)

Sumber:

GSN