Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Sebuah kejuaraan angkat berat (powerlifting) telah mengumumkan pengenalan kategori baru untuk atlet transgender dan interseks.

The LGBT International Powerlifting Championships (LGBT IPC) akan menjadi pilihan bagi mereka yang mengidentifikasi sebagai transgender, non-biner dan interseks.

Kategori baru diumumkan untuk mendorong atlet transgender, non-biner dan interseks untuk berpartisipasi.

Berkompetisi dalam angkat berat ‘tanpa rasa takut akan diskriminasi’

Chris Morgan, juara dunia sembilan kali dan wakil presiden dari LG Powerlifting Union, mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk menjadi inklusif.

“Kami bertujuan untuk sedekat mungkin dengan menyamakan semua kelas berat dan menawarkan kategori gender ketiga yang baru,” katanya.

Charlotte Wareing, juara dunia angkat berat tujuh kali mengatakan: “Isu yang mempengaruhi peserta transgender, non-biner dan interseks dibahas secara rinci pada kongres kami pada tahun 2017 dan kami memutuskan sebagai kelompok untuk membuat acara kami inklusif dan seaman mungkin dengan menawarkan kategori tersebut.

‘Atlet dari komunitas transgender, non-biner dan interseks sangat dipersilakan untuk berpartisipasi dalam LGBT IPC tanpa rasa takut akan diskriminasi’.

Semua atlet akan diizinkan untuk berkompetisi dalam kategori pilihan mereka sendiri.

Atlet Angkat Besi Transgender Masih Sering Menghadapi diskriminasi

Atlet angkat besi transgender sering didiskriminasi dalam olahraga tersebut.

Janae Marie Kroc, yang sebelumnya memegang rekor dunia, mengidentifikasi sebagai transgender dan gender fruid (gender cair).

Dia mengatakan pada tahun 2015: ‘Saya tidak pernah meminta atau tidak menginginkan ini. Selama hidup saya, saya selalu berusaha untuk tidak merasakan bagaimana rasanya terdiskriminasi yang akhirnya pada satu titik membuat saya berpikir untuk bunuh diri. Sekarang saya sangat nyaman dengan siapa diri saya dan telah sangat terbuka tentang hal ini selama bertahun-tahun. ‘

Janae Marie Kroc mengatakan, saat memulai masa transisi, dia berpikir bahwa dia tidak akan pernah berkompetisi dalam olah raga angkat berat lagi.

“Saya merasa itu akan menjadi hal yang buruk dan saya tidak akan pernah mau melakukan apapun yang akan mencerminkan secara negatif pada komunitas transgender atau angkat berat,” katanya.

The LGBT International Powerlifting Championships akan diselenggarakan pada tanggal 29 Juli di Bethnal Green Weightlifting Club di East London, Inggris. (R.A.W)

Sumber:

GSN