Search
Close this search box.

[Liputan] Pemutaran Film & Diskusi “Lamtiur”, Cerdik Seperti Ular Tulus Seperti Merpati

Oleh : Dwipa Pangga

SuaraKita.org – Siapa Lamtiur? Lamtiur adalah perempuan yang dilahirkan di tanah Batak  lengkap dengan segala tradisi , adat dan nilai agama yang ditanamkan keluarga. Berasal dari keluarga miskin, Lamtiur kecil kerap diolok-diolok teman sepermainannya. Lamtiur kecil punya impian “gila” termasuk bahwa dia akan melamar lelaki yang di cintainya kelak.

Dalam bahasa Batak Lamtiur artinya “semakin terang”, sebagai doa harapan sang ayah ketika Lamtiur dilahirkan. Bertutur dengan bahasa Batak , Lamtiur menjadi film tentang perempuan dengan segala problematikanya. Lamtiur mewakili semua perempuan apapun etnisnya. Lamtiur muda tumbuh dengan dengan mempertanyakan dogma agama. “Dimana Tuhan ?” kata Lamtiur.

Kisah hidup Lamtiur disaksikan dalam pemutaran film yang diadakan Sabtu, 26/08 di Sekretariat Suarakita. Pemutaran film sebagai agenda bulanan SuaraKita  kali ini tidak hanya memutarkan film Lamtiur saja, tetapi juga menghadirkan Sutradara film tersebut, Tiar Simorangkir. Film Lamtiur merupakan debut film pertama sineas muda yang kerap bekerja sama dengan sutradara kawakan Indonesia, Garin Nugroho.

Misalnya dalam garapan film layar lebar “Soegija (2011)”,  dan dalam Film layar lebar “Tjokroaminoto”, Tiar bekerja sama dengan sutradara Garin Nugroho. Tak hanya dalam film layar lebar ,dalam berbagai film pendek dan film televisi (FTV) Tiar cukup aktif. Konsep Film Lamtiur menggunakan konsep film “one long take” atau pengambilan gambar film sekaligus tanpa jeda.

Dalam diskusi sehabis pemutaran film, Tiar menyatakan bahwa film ini modalnya 4 M.  Penonton sempat terhenyak dengan perkataan Tiar, sebelum tersenyum dengan penjelasan Tiar lebih lanjut, modal 4 M artinya .. Makasih Mas, Makasih mbak.  Artinya film ini dibuat dengan budget minim dengan bantuan teman-temannya. Namun begitu tidak lantas membuat film Lamtiur tidak berkualitas.

Sebagai sebuah film yang indah,  film ini mempresentasikan kehidupan Lamtiur mulai lahir, kecil, dewasa, saat ketika dia jatuh cinta sampai ketika dia tua. Ada banyak scene yang sarat simbolik yang dihadirkan ke penonton. Durasi film sepanjang 30 menit tidak menjadi sesak dengan banyaknya permasalahan yang di hadapi Lamtiur. Justru film ini banyak bermain dengan kata-kata bermakna, dan simbol-simbol yang dimunculkan sepanjang film. Termasuk juga berhasil menggambarakan dunia yang dikotomis, baik dan buruk. Bahwa dunia tidak hanya hitam putih tetapi juga ada wilayah abu-abu.

Ada kata-kata yang di ucapkan Lamtiur, “cerdik seperti ular tulus seperti merpati”, begitupun perjuangan Lamtiur yang bekerja keras untuk mendapatkan apa yang diinginkannya namun tidak melupakan dari mana dia berasal.

Dari sedikit sineas muda yang mengangkat tema perempuan, film ini salah satu yang berhasil. Tidak hanya membawa pesan bahwa perempuan harus berjuang dengan apa yang cita-citakan dengan kerja keras dan cerdas. Melawan budaya dan tradisi yang mengekang perempuan. Mendobrak tirani patriarki yang mememenjarakan perempuan.  Sebagai sebuah film, Lamtiur ini wajib ditonton oleh semua khalayak.