Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Di Bansdroni, distrik nomor 112 di Kolkata, India, toilet umum memiliki tiga ruangan yang diperuntukkan kepada lelaki, perempuan dan “Tridhara” atau transgender yang ditandai dengan simbol yang diakui secara internasional. Empat dari lima toilet umum di wilayah tersebut telah direnovasi untuk mengakomodasi transgender.

Terima kasih kepada seorang pemuda yang mengambil inisiatif untuk membuat toilet yang terpisah untuk komunitas transgender dengan mempertimbangkan masalah sehari-hari yang mereka hadapi. Inilah salah satu langkah awal yang diambil di negara tersebut yang menandai kemenangan dalam memperjuangkan hak asasi masyarakat LGBT.

Shobhan Mukherjee (21),  yang lulus tahun ini dan merupakan pemerhati berbagai isu LGBT di perguruan tinggi, dia yang mengemukakan ide tersebut. Sambil melihat masalah yang dihadapi masyarakat, dia mengetahui bahwa tidak tersedianya toilet terpisah merupakan salah satu penghalang bagi komunitas transgender dan memutuskan untuk mengatur semuanya dengan benar.

Shobhan kemudian mendatangi Anita Kar Majumdar, konselor distrik wilayah tersebut, dengan membawa proposal untuk memberikan toilet khusus bagi transgender. Anita langsung menyetujui gagasan itu dan memberinya izin untuk memasang tanda terpisah di toilet. “Saya ingin berkontribusi kecil agar membuat masyarakat transgender hidup lebih mudah. Saya berterima kasih kepada anggota dewan, yang mengerti masalah ini,” kata Shobhan.

Dua toilet umum di sebelah stasiun metro – Geetanjali dan Masterda Surya Sen – hanya memiliki dua ruangan, oleh karena itu, gender ketiga tidak dapat diakomodasi, kata Anita Kar Majumdar. Empat dari lima toilet umum telah direnovasi untuk membuat ruang bagi individu transgender.

Anita Kar Majumdar, yang tampak terkesan dengan usulan Shobhan mengapresiasinya karena mengemukakan gagasan tentang ‘tanggung jawab sosial’ semacam itu. Dia menambahkan bahwa saat ini tidak ada masalah saat mengalokasikan toilet untuk jenis kelamin ketiga. Jika beberapa masalah muncul di kemudian hari, dia akan secara pribadi mengintervensi masalah ini.

Pada bulan April lalu, dinas kota telah mengeluarkan panduan yang memungkinkan individu transgender menggunakan toilet sesuai pilihan mereka sendiri. Namun, kenyataannya banyak laporan dari individu transgender yang mengeluh tentang pelecehan yang dilakukan oleh publik dan bahkan petugas keamanan yang ditempatkan di luar toilet ini.

Langkah tersebut mendapat apresiasi dari komunitas LGBT di kota tersebut karena Shobhan Mukherjee bukanlah seorang aktivis atau anggota komunitas LGBT. Aktivis Transgender dan anggota West Bengal Transgender Development Board, Ranjita Sinha, mengatakan bahwa meskipun ada banyak diskusi dengan pemerintah, tidak ada tindakan yang diambil mengenai masalah ini. Ranjita juga menambahkan bahwa inisiatif tersebut harus direplikasi di tempat-tempat ramai seperti pusat perbelanjaan. (R.A.W)

Sumber:

IBT