Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Pada bulan April lalu, The New York Times melaporkan bahwa pihak berwenang Chechnya menangkap dan membunuh lelaki gay. Koran Rusia Novaya Gazeta pertama kali mengangkat isu penganiayaan LGBT dengan memberitakan puluhan lelaki ditangkap, diculik dan disiksa oleh polisi karena seksualitas mereka.

Menurut surat kabar tersebut, lebih dari 100 lelaki yang berusia antara 16 dan 50 tahun ditahan ‘sehubungan dengan orientasi seksual nontradisional mereka, atau dugaan semacam itu.’

Sekarang mereka yang telah dibungkam sedang berusaha menemukan cara untuk berbicara tentang penganiayaan yang mereka alami.

The Russian LGBT Network telah merilis sebuah laporan tentang penculikan massal dan pembunuhan terhadap lelaki gay di Chechnya. Menurut penyelidikan mereka, yang didasarkan pada 33 kesaksian yang diterima dari korban selamat, kemungkinan puluhan orang telah disiksa sampai meninggal atau dibunuh.

Laporan tersebut didukung oleh Elena Milashina, wartawan yang awalnya membuka cerita, dan mengidentifikasi pelaku sebagai pegawai Departemen Dalam Negeri. Korban juga bersaksi melawan petugas polisi setempat, divisi militer dan ‘Rosgvardia’ – kekuatan militer internal pemerintah Rusia.

Dengan kata lain, ini adalah langkah dari dalam ke luar. Dan orang yang kedudukannya sangat kuat juga terlibat. Banyak kesaksian merujuk pada Magomed Daudov (juga dikenal sebagai ‘The Lord’), juru bicara Parlemen Republik Chechnya, yang mengindikasikan partisipasinya dalam penyiksaan tersebut.

Pihak berwenang mengatakan kepada keluarga bahwa jika mereka membunuh kerabat gay mereka, mereka tidak akan diadili atas pembunuhan tersebut. Banyak pembunuhan demi kehormatan terjadi sebagai hasilnya. Seorang saksi menceritakan kisah seorang pemuda yang dibunuh oleh ayah dan pamannya:

‘X – seorang pemuda yang ditangkap oleh pihak berwajib pada bulan Maret. Pada saat itu korban ditahan di Argun. Ayah dan pamannya mendatanginya, mereka menunjukkan rekaman yang mengekspos pemuda tersebut sebagai homoseksual. Kerabat tersebut menjawab bahwa mereka sendiri yang akan menghukum korban . Dia dibawa ke hutan dan dikuburkan di sana tanpa upacara pemakaman.’

Jumlah korban bertambah saat orang-orang yang ditangkap diancam untuk disiksa jika mereka tidak berbagi nama homoseksual lain.

Orang-orang yang ditangkap karena seksualitas mereka diperlakukan lebih buruk daripada orang-orang yang dipenjara karena terorisme dan penyalahgunaan narkoba.

The Russian LGBT Network mengaku telah memindahkan 64 orang ke tempat yang aman yang terletak di bagian tengah Rusia. 30 orang dipindahkan ke luar Rusia. Mayoritas tetap di Chechnya, tidak bisa berangkat karena tekanan dan pemantauan terus menerus dari negara. (R.A.W)

Laporan lengkap dapat diunduh pada tautan berikut:

Chechnya Report 2017

Sumber:

Elle