Search
Close this search box.

[Liputan] Pemutaran Film “The Sun, The Moon & The Hurricane” & Halal Bihalal SuaraKita

Oleh : Dwipa Pangga

Pernahkah dikunjungi masa lalu?

Impian?

Kenangan?

Seseorang?

Sebuah rasa?

…karena kadang tidak semua cinta tergantikan oleh cinta yang lain

…karena kadang tidak semua cinta itu ternyata cinta..

SuaraKita.org – Banyak pertanyaan tentang kehidupan yang tak bisa kita jawab. Di film The Sun, The Moon & The Hurricane mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Kisah cinta Rain (William Tjokro) dan Kris (Natalius Chendana) mengalir dari keduanya berteman sejak SMA. Walau setelah SMA, Kris meninggalkan Rain dan menikah dengan perempuan, Susan (Gesata Stella) teman mereka sejak SMA. Rain sendiri dalam perjalanan kerja dan berlibur di Bangkok sempat bertemu dengan Will (Cornelio Sunny) seseorang yang bebas menjalani hidup. Tahun berganti tahun, Rain dan Kris berjumpa kembali.  Bagaimana kisah cinta Rain dan Kris selanjutnya?

Kisah film selanjutnya disaksikan oleh teman-teman SuaraKita yang hadir di pemutaran Film The Sun, The Moon & The Hurricane , Sabtu sore 8/06. Pemutaran film sekaligus Halal Bihalal SuaraKita 2017 ini terasa istimewa karena pada kesempatan ini hadir juga Andri Cung , sebagai sutradara film tersebut. Andri Cung sudah menghasilkan banyak karya film dimulai dengan film pendek Payung Merah (2010) yang banyak memenangkan penghargaan nasional dan internasional. Seperti pemenang di ajang  Screen Singapore tahun 2011 mendapat Best Asian Short Film. Juga sebagai Best Short Film di ajang Europe on Screen 2012, dan masih banyak lagi.

Andri Cung sebagai sutradara sangat produktif menghasilkan banyak karya film  seperti : Merindu Mantan (2012), Buang (2012), Rawa Kucing (2013), Miniseries Koper (2013), Miniseries KIsah Carlo (2015). Demikian juga penghargaan atas karya-karya yang diterima Andri Cung untuk film-filmnya tersebut.

The Sun, The Moon & The Hurricane , film berdurasi 101 menit ini  berhasil mempesona penonton yang hadir di Suarakita. Dalam diskusi setelah pemutaran film, semua berkomentar positif tentang film tersebut. Ada yang bertanya  apa yang membuat sutradara membuat film dan mengapa beliau memilih judul tersebut? Menurut Andri Cung, judul tersebut mewakili beberapa fase kehidupan manusia, ada waktu-waktu yang diisi banyak masalah diibaratkan sebagai badai (the hurricane), ada masa dimana orang saat masih muda penuh dengan kisah cinta yang dramatis  diibaratkan dengan matahari (the sun), dan masa dewasa yang lebih tenang, dan stabil ibarat bulan (the moon). Judul yang menarik untuk memperkenalkan film tersebut.

Lebih lajut Andri Cung menceritakan bahwa film ini merupakan kisah nyata dan pengalaman dari teman-teman yang dituangkan dalam bentuk film. Ada kegalauan dari Andri Cung selama ini dia melihat tema-tema kisah gay yang diangkat hanya melihat gay sebagai lelucon semata. Makanya Andri membuat film yang indah ini. Tentu Andri juga sadar bahwa  tema film seperti  ini bukanlah film  yang jadi ladang uang.

Sangat sedikit  film tema LGBT di Indonesia yang sangat indah penggarapannya, film ini salah satunya. Andri cung, terima kasih atas sebuah film yang mewakili kehidupan LGBT di Indonesia. Kami menanti karya selanjutnya.  Acara ini ditutup dengan makan bersama dan Halal Bihalal semua penonton yang datang. (R.A.W)