Search
Close this search box.

Petarung Muay Thai Transgender Pertama yang Berlaga di Stadion Tertua Thailand

SuaraKita.org – Nong Rose Barnjaroensuk, membuktikan kepada khalayak bahwa dia pantas untuk bertarung. Setelah sempat diragukan oleh kalangan penikmat olah raga Muay Thai, akhirnya pihak stadium Rajadamnern, stadion tertua di Thailand mengizinkannya untuk bertarung di stadion tersebut. Di promotori oleh OneSongchai, salah satu promotor besar di Thailand, Nong Rose naik ring untuk bertarung melawan Sua Yai Chor, Rabu (7/6) lalu. Nong Rose adalah petarung transgender. Meskipun dia mengidentifikasikan dirinya sebagai perempuan, kali ini dia bertarung melawan lelaki.

Stadion Rajamandern memiliki peraturan yang ketat terhadap para petarung yang akan berlaga. Sebelum memasuki ring, pakaian yang tepat harus dipakai, seperti pelindung alat vital, celana pendek Muay Thai warna yang sama dengan sudut ring petarung dan pita lengan seremonial yang dikenal sebagai pra-pa-jiet. Rambut harus dipotong pendek dan semua petarung harus bercukur bersih. Selama bertahun-tahun, Nong Rose tidak diterima di Rajadamnern karena dia enggan melepaskan atasan olahraganya saat dia bertarung.

Sebagian besar pengalaman Nong Rose Barnjaroensuk berasal dari rekam jejak pertandingan Muay Thai di seluruh wilayah Isaan. Dia melakukan beberapa pertarungan di stadion Omnoi, sebuah stadion yang membolehkan perempuan untuk bertarung,  nama Nong Rose mulai dikenal saat dia mulai bertarung  di laga yang digunakan untuk promosi oleh promotor OneSongchai.

Mengapa sangat penting untuk melakukan pertarungan Nong Rose di Rajadamnern, tidak ada yang tahu. Tapi banyak yang berspekulasi bahwa itu adalah langkah untuk menunjukkan kekuatan yang dimiliki oleh OneSongchai. Mereka bilang hal tersebut tidak bisa dilakukan, namun dia melakukannya.

“Suasana stadion benar-benar berubah menjelang pertarungan. Orang-orang terus melangkah ke belakang ring untuk berfoto bersama Nong Rose.” Kata Rob Cox, seorang komentator olah raga Muay Thai.

Ditemani oleh saudara kembarnya dan taruhan sebesar 450.000 Baht, Nong Rose berlaga pada hari itu. Sua Yai yang menjadi favorit penonton dengan cepat menjadi bulan-bulanan  saat dia tidak hanya menderita satu tapi dua knockdown. Di babak kedua, Nong Rose mendaratkan dua serangan silang yang menjatuhkan Sua Yai ke kanvas untuk pertama kalinya. Kemudian di babak ketiga rentetan serangan dengan siku diikuti dengan tendangan di kepala yang membuat Sua Yai jatuh untuk kedua kalinya.

Sua Yai benar-benar meremehkan lawannya – dia bahkan mempresentasikannya dengan membawa setangkai bunga mawar di ring sebelum pertarungan dan sempat berkomentar pada pagi hari sebelum pertandingan bahwa dia tidak dapat menatap Nong Rose, karena dia begitu cantik dan dia dapat jatuh cinta dengannya.

Sua Yai memiliki pengalaman lebih banyak bertarung di kelas berat seperti ini dan dibayar hampir dua kali lipat dari yang didapatkan oleh  Nong Rose.  Di atas kertas, Sua Yai adalah petarung yang lebih baik. Tapi dua dari delapan serangan  yang dia terima adalah terlalu banyak, yang  berarti dia harus memukul K.O Nong Rose untuk mendapatkan uang  taruhannya dan tip dari petaruh. Sua Yai juga dijanjikan akan mendapat tambahan 100.000 Baht jika dia memenangkan pertarungan tersebut.

Namun malam itu keberuntungan tidak berada di sisi Sua Yai, akibat terlalu bernafsu untuk memukul jatuh Nong Rose, dia banyak berbuat kesalahan dan menjadi sasaran telak bagi lawannya. Malam itu Nong Rose mendapatkan pertarungan yang lebih hebat pada dirinya. Kemenangannya memberi dampak yang mungkin tidak dirasakan olehnya, namun pada komunitas Muay Thai, hal itu sangat mengena. (R.A.W)

Cuplikan video dapat dilihat disini

Sumber:

Vice