Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Setelah mengeluarkan Kebijakan Transgender pertama di negara ini dan memperkenalkan program  yang memberikan operasi penyesuaian jenis kelamin secara gratis melalui rumah sakit pemerintah, Propinsi Kerala siap untuk membuat tolok ukur lainnya untuk mengarusutamakan populasi transgender. Kerala akan menjadi tuan rumah turnamen atletik bagi transgender pertama di negara ini yang akan dilaksanakan di Central Stadium pada tanggal 28 April mendatang. Sebagai acara perintis, turnamen akan diadakan dalam satu hari dan hanya akan ada 6 pertandingan yang akan diperlombakan yaitu: lari sprint 100m, 200m, 400m, lari estafet  4x100m, tolak peluru dan lompat jauh.

Sanjayan Kumar, pimpinan Direktorat Urusan Pemuda dan Olahraga propinsi Kerala, mengatakan setidaknya akan ada 20 orang atlet transgender masing-masing dari 14 distrik yang diharapkan untuk ikut ambil bagian. Setiap atlet dapat memilih maksimal 3 turnamen untuk diikuti, kecuali lari estafet. Dewan olahraga masing masing distrik akan memulai pelatihan pra-turnamen untuk atlet transgender di wilayah mereka mulai tanggal 19 April.

“Kami telah bertemu dengan Chief Minister Pinarayi Vijayan dan telah mengatakan kepada beliau bahwa transgender belum pernah dijadikan perwakilan dalam acara olah raga manapun di negara bagian ini,” kata Chilla Anil, aktivis transgender terkemuka dan koordinator dari LSM Sangama.

“Beliau akan berdiskusi dengan tokoh olahraga terkemuka dan Dewan Olahraga kemudian memutuskan untuk melakukan pertemuan. Pertemuan ini akan mengkaji  dan memberikan gambaran bagaimana kita melaksanakan turnamen olahraga semacam ini di masa depan”, kata Chilla Anil. Acara ini diharapkan dapat memunculkan calon atlet baru. Chilla Anil mengatakan bahwa mereka umumnya ditekan oleh masyarakat namun sudah memiliki bakat untuk menjadi atlet berkualitas, dia mencontohkan seorang atlet yang mengidentifikasikan dirinya sebagai transgender yang telah berpartisipasi dalam turnamen antar sekolah (walaupun kemudian atlet tersebut berkompetisi dalam kategori lelaki).

Meskipun sekarang komunitas transgender sedang mencari dan menyusun sebuah acara olah raga khusus yang dibuat untuk mereka, Komite Olimpiade Internasional telah mengeluarkan panduan pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa atlet transgender harus diizinkan untuk berkompetisi di Olimpiade dan acara olah raga internasional lainnya tanpa harus menjalani operasi penyesuaian jenis kelamin terlebih dahulu. (R.A.W)

Sumber:

deccanchronicle.com