Search
Close this search box.

WARIA dan gay kerap kali dipandang sebelah mata di masyarakat. Mereka dianggap mahluk yang memiliki kelainan orientasi seksual. Akibatnya tak jarang para waria maupun gay mendapat cibiran dari banyak orang. Padahal satu sisi mereka juga manusia yang bisa berperan positif di tengah-tengah masyarakat. “Masyarakat kebanyakan memang masih belum bisa ‘menerima’ keberadaan mereka. Tapi sebenarnya banyak hal positif yang mereka lakukan. Salah satu contoh adalah ketika peringatan hari Kartini kemarin, mereka ikut memeriahkan hari Kartini dengan mengikuti lomba kebaya,” Kata Ketua Gabungan Waria dan Gay (Gaway) Ketapang, Sahran.
Dikatakannya, peran serta itu merupakan bukti bahwa Waria tidak anti sosial. Bahkan mereka mau bergabung dan membaur. Memberikan sumbangsih positif, terutama terhadap kaum wanita. “Seringkali waria dan gay membantu ibu-ibu dalam tata rias pengantin. Bahkan dalam hal rias-merias, terkadang waria lebih ahli,” terangnya.

Selain itu, Waria dan Gay, juga ikut menyukseskan program pemerintah. Salah satunya adalah penanggulangan HIV/AIDS di Ketapang. Mereka menjadi penjangkau untuk komunitas mereka. “Mereka aktif dalam membantu program-program Komisi Penanggungalan AIDS (KPA) Ketapang. Pada prinsipnya mereka dapat berperan apapun yang positif,” ujarnya.

Melihat banyaknya peran positif para waria dan gay tersebut, ia berharap memarjinalkan para waria dan gay sedikit demi sedikit dapat dikikis. Pada akhirnya semua elemen masyarakat dapat bahu-membahu membangun Ketapang.Sekretaris Eksekutif KPA Ketapang, Soepiyat HM, BA, membenarkan adanya peran serta waria dan gay dalam program penanggulangan HIV/AIDS. “Peran waria dan gay cukup diperhitungkan karena merekalah yang dapat menjangkau ke komunitas dan mereka memberikan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS,” ungkap Soepiyat. (ash)

sumber : http://www.pontianakpost.com
fhoto : http://pontianak.tribunnews.com