Search
Close this search box.
Nisha Ayub Menerima Penghargaan  (Sumber : Asian corresspondent)
Nisha Ayub Menerima Penghargaan
(Sumber : Asian corresspondent)

Suarakita.org- Aktivis hak-hak kelompok transgender asal Malaysia mendapat penghargaan bergengsi International Women of Courage Award pada Selasa 29 Maret 2016 di Washington DC, Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, memberikan penghargaan tersebut kepada Nisha Ayub dan 13 orang lainnya sebagai bentuk pengakuan atas keberanian dan kepemimpinan mereka  dalam mengadvokasi hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan  keadilan sosial.

Dalam pidatonya, Kerry memuji Nisha atas perjuangannya untuk kelompok transgender Malaysia yang masih rentan terhadap aksi kekerasan, diskriminasi dan penyerangan.

Kerry mengungkapkan walau keamanan Nisha terancam, Nisha tetap berkomitmen pada perjuangannya membela kelompok transgender Malaysia, “Itulah (advokasi hak kelompok transgender – red) yang dia utamakan  dan karena dia juga tahu itulah hal yang benar untuk dilakukan”.

“Nisha Ayub, Atas kerja luar biasanya untuk mempromosikan masyarakat yang adil, setara dan toleran, apapun orientasi seksual dan identitas gendernya, kami menghormatimu,” ungkap Kerry.

International of Women Courage Award dimulai sejak tahun 2007. Penghargaan tahunan tersebut telah diberikan kepada 100 perempuan  dari 60 negara di seluruh dunia. Nisha adalah  perempuan transgender pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Setelah mendapatkan penghargaan tersebut, Nisha menulis di akun facebooknya :

This award is not just for me, but it is for all trans-women as it shows that we trans-women are recognized and accepted as being a part of this international award that is for women. It’s an honor to receive this award on behalf of the community.”

Bagi Nisha, Penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk semua trans-women. Menurut Nisha, pemberian  penghargaan ini adalah bukti  komunitas trans-women diakui dan diterima sebagai bagian dari penghargaan internasional yang ditujukan untuk perempuan. Nisha sangat  merasa terhormat mendapatkan penghargaan ini mewakili kelompok transgender.

Nisha pun berterima kasih pada komunitas transgender atas dukungan dan dia mendedikasikan penghargaan ini untuk mereka.“Thank you to my beloved community that has allowed me to speak on their behalf,” Nisha menambahkan.

Tahun lalu, Nisha juga mendapatkan pengakuan internasional ketika dia dianugerahi penghargaam The Alison Des Forges Award oleh kelompok  advokasi  hak asasi manusia internasional, Human Rights watch, atas aktivismenya yang luar biasa.

Nisha adalah pembela hak-hak kelompok transgender yang sangat lantang. Di Malaysia transgender masih dianggap tabu.  Karena terlalu lantang, Nisha pernah dijebloskan ke penjara selama tiga bulan dan di dalam pejara dia mendapat kekerasan seksual dari sipir dan tahanan lainnya.

Nisha pun menjadi pendiri dari dua lembaga swadaya masyarakat  The Community-runSEED Foundation dan Transgender Grassroot Campaign Justice For Sister. (Teguh Iman)

Sumber : Asian Correspondent