Search
Close this search box.
US President Barack Obama addresses an event with entrepreneurs from across the United States and around the world to highlight the importance of investing in women and young entrepreneurs to create innovative solutions to some of the worlds challenges, including poverty, climate change, extremism, as well as access to education and healthcare at the White House in Washington, DC, on May 11, 2015.    AFP PHOTO/NICHOLAS KAMM        (Photo credit should read NICHOLAS KAMM/AFP/Getty Images)
Barack Obama (Foto: Getty Images)

Suarakita.org- Pada peringatan Hari Melawan Homofobia dan Transfobia Internasional, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berjanji akan terus memperjuangkan hak-hak Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Kami memperjuangkan hak-hak LGBT setiap hari. Di sini, di rumah kami, kami berusaha untuk mengakhiri kekerasan akibat bias, melawan diskriminasi di tempat kerja, dan memenuhi kebutuhan orang-orang transgender,” ujarnya, seperti dikutip The Huffington Post, Selasa (19/5/2015).

Presiden Amerika Barack Obama mengatakan inilah hari “untuk merayakan martabat setiap orang dan menggarisbawahi bahwa semua orang berhak hidup bebas tanpa rasa takut, kekerasan dan diskriminasi, terlepas dari siapa mereka dan siapa yang mereka cintai.”

Penasehat Keamanan Nasional Amerika Susan Rice mengatakan Amerika mendukung “solidaritas anggota-anggota komunitas lesbian, gay, biseksual dan transjender (LBGT) di Amerika dan di seluruh dunia, yang berupaya memperjuangkan prinsip yang tak terbantahkan bahwa hak-hak kaum LGBT adalah hak asasi manusia.”

Rice menambahkan “pernyataan tidak berbudi” yang disampaikan Presiden Gambia Yahya Jammeh baru-baru ini, “menggarisbawahi mengapa kita harus berjuang mengupayakan terbentuknya dunia di mana tidak ada seorang pun hidup dalam ketakutan terhadap aksi kekerasan atau penganiayaan.”

Presiden Jameh pekan lalu mengatakan akan “menggorok leher” laki-laki di negaranya yang ingin menikahi laki-laki lain.

Rice menyerukan kepada seluruh negara untuk “memimpin upaya inklusif, menolak intoleransi dan mendorong penghormatan atas hak-hak universal dan kebebasan mendasar bagi seluruh orang.”

Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan “setiap orang bertanggungjawab menentang meningkatnya gelombang aksi kekerasan dan diskriminasi.” Kerry menambahkan “ini merupakan hal yang paling tepat dilakukan, tetapi terlepas dari hal itu, perlindungan yang lebih besar atas HAM akan mendorong stabilitas dan kemakmuran yang lebih luas pula.”

Sejak menjabat sebagai Presiden AS, Obama secara konsisten mengadvokasi kesetaraan hak bagi LGBT di seluruh penjuru dunia. Pada 2010, dia menandatangani pencabutan kebijakan militer AS yang melarang kaum homoseksual masuk militer. Lalu, pada 2011, dia menandatangani memorandum yang menyatakan perlawanan atas kriminalisasi gay di luar negeri.

Sumber: Okezone.com dan VOA