Search
Close this search box.
Aydian Ethan Dowling. (Dok. Facebook/Aydian Ethan Dowling)
Aydian Ethan Dowling. (Dok. Facebook/Aydian Ethan Dowling)

Suarakita.org- Ketika pertama kali mengikuti kontes pencarian lelaki fit di majalah Men’s Health, Aydian Ethan Dowling (27) tidak pernah menyangka bahwa dia mendapatkan segitu banyaknya dukungan.

Alasannya, Aydian dahulu merupakan perempuan yang bertransisi secara fisik menjadi seorang lelaki. Dalam arti lain, dia adalah seorang transgender.

“Sangat gila. Namun, saya pikir memiliki seorang lelaki transgender dalam sampul majalah lelaki akan membuka pandangan masyarakat, bahwa tidak peduli siapapun Anda, Anda bisa menjadi lelaki yang dimaui,” ujar Aydian sebagaimana dikutip dari Foxnews, Kamis (23/4). “Sangat mungkin jika Anda memfokuskan waktu dan usaha serta keseimbangan untuk mengeluarkan lelaki dalam diri Anda.”

Aydian yang lahir di Oregon, Amerika Serikat, mendapatkan dukungan 40 ribu lebih pemilih, melebihi pesaingnya di posisi kedua dengan jumlah dukungan 25 ribu. Kontes yang diadakan oleh majalah kesehatan lelaki terkenal di Amerika Serikat, Men’s Health, ini bertujuan untuk mencari lelaki yang ‘memiliki semua kualitas yang ada pada lelaki masa kini yang terjaga tubuhnya, sadar kesehatan dan penuh perenungan’.

Para juri dalam kontes tersebut juga mencari sosok ‘lelaki yang bugar dan berani, seorang pelaku yang akan memberikan contoh dan memimpin’, menurut keterangan dari website ultimateguy.menshealth.com.

Pemenang dari kontes tersebut akan muncul dalam sampul majalah edisi November 2015. Salah satu lelaki yang berhasil menang kontes tersebut pada tahun lalu, yang sesuai dengan kriteria lelaki berani dan tak pernah menyerah, adalah Noah Galloway, seorang veteran perang yang kehilangan tangan dan kaki kanannya akibat ledakan bom.

Aydian, yang juga aktivis transgender, mengatakan kondisi tubuhnya yang bugar merupakan kerja kerasnya untuk mengikuti kelas fitness dan pembentukan tubuh. Kedua hal tersebut berpengaruh pada bertambahnya kepercayaan diri Aydian.

“Saya memulai latihan pembentukan tubuh karena saya ingin tubuh luar saya lebih maskulin seperti jiwa saya. Maka, saya mulai latihan dan merasakan hal itu benar-benar mengubah seluruh hidup saya,” katanya, seperti dikutip dari People.com.

Aydian mengatakan setelah latihan pembentukan tubuh, dia merasa lebih baik akan dirinya sendiri.

Aydian Dowling bersama istrinya Jenilee. (Dok. Facebook)
Aydian Dowling bersama istrinya Jenilee. (Dok. Facebook)

Sadar di Usia 21 Tahun

Butuh 21 tahun bagi Aydian untuk memberanikan diri keluar sebagai lelaki. Dia terlahir sebagai seorang perempuan dan merasa sejak kecil ada tanda-tanda maskulin dalam dirinya. “Saya hanya ingin bersikap dengan cara tertentu seperti lelaki,” kata dia, sebagaimana dilansir dari ABCNews. “tetapi saya diajarkan seorang perempuan tidak semestinya bersikap seperti itu.”

Pada usia 13, Aydian mulai naksir seorang perempuan. Sementara, pada usia 16 tahun, Aydian menduga dan menjelaskan dirinya seorang lesbian kepada teman-teman dan keluarga. Namun, di usia 21, dia semakin sering berpakaian maskulin seperti lelaki.

Namun, suatu saat kekasihnya menanyakan satu pertanyaan penting,”Apakah kamu pernah berkeinginan menjadi seorang lelaki? “. Saat itu, Aydian sadar dia bukanlah lesbian dan ingin melakukan transisi sebagai seorang lelaki.

“Awalnya, saya tidak ingin menjadi transgender. Saya takut dan saya pikir menjadi lesbian saja sudah susah.”

Namun, suatu malam, saat dia berbaring menatap dinding kamarnya yang bercat merah muda dan menemukan tumpukan pakaian lelaki berserakan di lantai kamarnya, dia mendapatkan sebuah pencerahan.

“Jika Anda mengelupas cat dari dinding kamar saya, Anda akan berpikir berada di kamar lelaki. Saat itulah, saya hancur dan frustasi. Saya sedih karena tidak menjalani kehidupan saya apa adanya karena ini yang diberikan Tuhan untuk saya. Menjadi diri sendiri adalah yang membuat saya semakin percaya diri.”

Ikut Terapi Hormon

Pada Oktober 2009, Aydian memulai pertama kali terapi hormonnya. Diapun disuntik 0.5 cc hormon testosteron di ototnya setiap minggu. Perubahan itu radikal dan tubuhnya menjadi lebih lelaki.

Dia lalu memutuskan untuk menikahi kekasihnya, Jenilee, pada 2009. Di mata istrinya, transisi Aydian selama lima tahun merupakan sebuah perjalanan panjang yang luar biasa.

“Aydian selalu memiliki energi maskulin namun dia tampak sangat tidak percaya diri dengan tubuhnya,” kata Jenile seperti dikutip dari laman YouTube. Dukungan tersebut membuat Aydian semakin menghargai dirinya sendiri.

Sementara itu, Aydian mengatakan selain terapi hormon, untuk pembentukan tubuh, dia rajin datang ke tempat fitness lima hari seminggu dan rutin bersepeda bersama dengan istrinya.

“Saya ingin membantah stereotipe tentang bagaimana semestinya dan tidak semestinya seorang lelaki,” katanya. “saya pergi ke tempat fitness lima hari seminggu, pergi bersepeda bersama isteri saya dan saya mengetes sejauh mana tubuh saya bisa berubah.”

Atas semua pengalaman hidupnya, Aydian mengatakan ‘kepercayaan diri adalah kunci sukses saya,” ujarnya, menambahkan hal itu sama bagi siapapun.”Sukses adalah saat kamu merasa bahagia. Sukses adalah wawancara ini. Sukses adalah saat kamu berhasil melawan hambatan dalam hidupmu.’ (utd)

Sumber: CNN Indonesia