Search
Close this search box.

62- militarySuarakita.org- Menurut laporan penelitian internasional mengenai lesbian, gay biseksual dan transgender LGBT, Tentara DiRaja Malaysia termasuk kelompok yang keras menolak lgbt di Asia.

Menurut Indeks LGBT Militer 2014, Malaysia berada di urutan 92 dari 103 negara yang diteliti, yang berarti angkatan bersenjata Malaysia termasuk urutan ke-12 yang keras menentang lgbt, tulis koran The Star, Selasa (25/2/2014).

Penelitian yang dirilis oleh The Hague Centre for Strategic Studies, sebuah badan penelitian independen di bawah Kementerian Pertanahan Belanda, menemukan bahwa militer Selandia Baru yang paling “ramah” terhadap LGBT di ketentaraan di seluruh dunia.

Thailand, negeri yang terkenal permisif terhadap kaum LGBT, penelitian ini juga menemukan hal yang sama: militer Thailand paling bersahabat dengan kaum gay (urutan 48) di Asean, diikuti oleh Filipina (urutan 50), Vietnam (urutan 53) dan Indonesia (urutan 67).

Tidak ditemukan data persepsi LGBT di ketentaraan Kamboja, Laos, Mynmar dan Singapura.

Di dunia, Nigeria menduduki negara dengan tentara yang merasa paling ogah terhadap kehadiran kaum gay di kalangan militer, diikuti oleh Iran dan Suriah.

Penelitian ini menelisik 19 kebijakan militer mengenai partisipasi LGBT dalam militer. Partisipasi kaum gay dalam militer itu dibedakan menurut kategori inklusi,seleksi masuk, toleransi, penolakan dan penganiayaan.

Pada 24 Februari 2005, koran berbahasa Inggris Malaysia mengutip Kepala Staf Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (RMN) Laksamana Mohd Noor yang mengatakan, kaum homoskes dilarang bertugas di kapal-kapal perang,

“Kami tidak membenarkan perilaku menyimpang tersebut. RMN tidak akan pernah menerima mereka, karena kita harus melindungi citra angkatan laut,” kata Laksamana Noor

Wakil Menteri Pertahanan Malaysia Zainal Abidin Zin dikutip yang Associated Press mengatakan bahwa homoseksual bertentangan dengan ajaran Islam dan melanggar hukum Malaysia.

Sumber : inilah.com