Search
Close this search box.

 

Karikatur Munir (Sumber: pensilkertas.deviantart.,com
Karikatur Munir
(Sumber: pensilkertas.deviantart.,com

Suarakita.org-  Pejuang Hak Asasi Manusia Munir telah tiada  sembilan tahun yang lalu. Dia wafat karena diracun dalam perjalalan ke Belanda. 8 Desember 2013, untuk mengenang jasanya didirikanlah Omah Munir.

Omah Munir resmi dibuka untuk publik. Museum yang menyajikan sosok pejuang Hak Asasi Manusia Munir Said Thalib terletak di Jalan Bukit Berbunga, Kota Batu.

Kehadiran Omah Munir ini menambah wahana baru tujuan wisata di Kota Batu. Tak hanya itu, museum ini juga berisi edukasi, serta dilengkapi ruang audio dan visual itu menjadi museum HAM pertama di Indonesia.

“Museum sengaja dibuka hari ini, bersamaan dengan hari ulang tahun Munir 8 Desember,” kata Dewan Pengawas Omah Munir, Mukhti Fadjar di sela-sela acara launching.

Ia mengungkapkan, Omah Munir difungsikan sebagai bentuk mengenang perjalanan Munir, selama menegakkan HAM di tanah air.

“Ini juga harapan bagi masyarakat untuk melawan lupa, terhadap semua peristiwa pelanggaran HAM,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Dia berharap, perjuangan Munir bisa memberikan inspirasi kalangan muda untuk bangsa lebih baik. “Museum memuat pernak-pernik perjuangan Munir menjadi pembelajaran generasi muda, dan khazanah baru wisata di Kota Batu,” sebut Mukhti.

Ratusan komunitas peduli hak asasi manusia (HAM) hadir dalam peluncuran Omah Munir ini.

Selain Mukhti Fadjar, hadir juga Wakil MPR Lukman H Saifuddin, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, seniman Butet Kertaradjasa, serta aktivis HAM nasional maupun lokal. (Gusti Bayu)

Sumber: Detik News