Search
Close this search box.

Ambam, Kamerun (AFP/ANTARA) – Dua perempuan yang diadili di Kamerun untuk homoseksualitas mengaku tidak bersalah, hari Kamis, saat pengacara mereka meminta pembatalan sidang dengan alassan pelanggaran hak asasi.

“Tidak bersalah”, kata Ester, 29, dan Martine, 26, yang nama lengkapnya dirahasiakan untuk melindungi mereka di negara di mana homoseksualitas adalah ilegal.

Keduanya dituduh “melakukan hubungan dengan orang berjenis kelamin yang sama”.

Pengacara mereka, aktivis gay Alice Nkom, meminta pengadilan di Ambam di selatan Kamerun untuk membatalkan kasus tersebut, karena penyidik telah gagal untuk menginformasikan hak-hak kliennya kepada penasihat hukum atau untuk tetap diam.

“Sejak kasus ini dimulai, kami telah menjadi bahan tertawaan kota kami. Kami diperlakukan sebagai penyihir,” kata Ester kepada AFP, saat meninggalkan ruang sidang, yang dipenuhi penonton dan pendukung yang penasaran.

“Saya tidak melihat apa yang mereka lakukan salah,” kata penonton Fabrice Ngningha kepada AFP.

Tapi seseorang yang menolak menyebutkan namanya, mengatakan: “Hal ini tidak normal bahwa dua wanita tidur bersama. Mereka harus dikutuk, sebagai contoh untuk anak-anak mereka.”

Martine memiliki dua anak dan Esther satu. (nm/mp)

sumber : www. id.berita.yahoo.com 

Ambam – Two women on trial in Cameroon for homosexuality pleaded not guilty on Thursday as their lawyers sought an annulment of the trial over alleged rights abuses.

“Not guilty”, said Esther, 29, and Martine, 26, whose full names are being withheld to protect them in a country where homosexuality is illegal.

The two are charged with “having intercourse with a person of the same sex”.

Their lawyer, gay activist Alice Nkom, asked the court in Ambam in south Cameroon to annul the case as investigators had failed to inform her clients of their right to legal counsel or to remain silent.

“Since this case began, we have been the laughing stock of our town. We are being treated as witches,” Esther told AFP on leaving the courtroom, which was packed with curious onlookers and supporters

“I do not see what they did wrong to deserve this,” onlooker Fabrice Ngningha told AFP.

But another passerby, who refused to give her name, said: “It is not normal that two women sleep together. They must be condemned, as an example to their children.”

Martine has two children and Esther one.

source : www.indepthafrica.com