Search
Close this search box.
Suasana diskusi tematik LGBT di YTB Kupang
Suasana diskusi tematik LGBT di YTB Kupang

Ourvoice.or.id- Dari hasil survey tentang penerimaan masyarakat terhadap LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender/ Transeksual) yang dilakukan Yayasan Tanpa Batas (YTB) di Kota Kupang, Masih banyak ketidakadilan dan penolakan masyarakat terhadap kaum LGBT yang masih di pinggirkan hingga sekarang.

Program Manager Direktur, Yayasan Tanpa Batas, Denimars Sailana mengatakan hal ini dalam Diskusi Thematic Tentang LGBT Bagi Orang Muda Lintas Agama yang berlangsung di Kantor YTB, Jumat (28/06).

Acara diskusi thematic itu dihadiri berbagai lembaga dan organisai kepemudaan yakni, Kompak, HMI, GMKI,PMKRI, Pemuda NU,Pemuda Masjid Al-Baitul Qadim, Pemuda Gereja GMIT Paulus.

Deni mengatakan, Sebagaimana yang dialami perempuan, kelompok LGBT rentan mengalami kekerasan dan diskriminasi karena dianggap sebagai orang yang berdosa, sakit/abnormal. Pandangan umum yang diterima di Indonesia adalah pandangan pertama, yang meyakini bahwa seksualitas bersifat terberi sehingga tidak dapat diubah.

Pandangan tersebut mendapatkan legitimasi dari ajaran agama maupun budaya sehingga kelompok orang yang seksualitasnya tidak sejalan dengan konsep tersebut (kelompok LGBT) dianggap sebagai abnormal, mendapatkan perlakuan buruk baik dalam bentuk diskriminasi maupun kekerasan.

Menurutnya, Memperbincangkan LGBT tak dapat dilepaskan dari pembahasan tentang seksualitas karena hal tersebut yang menyebabkan adanya diskriminasi dan kekerasan yang dialami oleh kalangan LBGT.

Sebagai Negara yang telah meratifikasi Deklarasi Universal Hak-hakAsasi Manusia (DUHAM) tahun 1948 dan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (CEDAW) melalui Undang-undang no.7 tahun 1984, Indonesia seharusnya melindungi hak asasi setiap warganegaranya tanpa memandang jeniskelamin, ras, suku, agama, dan orientasi seksualnya.

Namun faktanya, banyak terjadi kekerasan dan diskriminasi yang dialami kelompok LGBT karena orientasi seksualnya yang dianggap menyimpang dari mainstream yang berada dalam masyarakat.

Oleh karena itu lanjut Deni, tujuan dari diskusi ini untuk Mengurangi Stigma dan diskriminsasi terhadap kelompok LGBT.
Orang muda lintas agama diharapkan memahami lebih jauh tentang LGBT dan berusaha untuk . menjadi agen informasi bagi komunitasnya agar kekerasan terhadap LGBT dapat di minimalisir.

Sumber : nttonlinenow.com