Search
Close this search box.
Reuter
Reuter

Ourvoice.or.id- Pengadilan tinggi Amerika, Rabu(26/6/2013) diprediksi akan segera merilis keputusan terkait masalah nasional yang serius tentang pernikahan sejenis, sebuah isu berpengaruh pada budaya, agama dan politik di Amerika Serikat.

Sembilan hakim Mahkamah Agung dalam disadang di Washington telah mengeluarkan tiga putusan, dua diantaranya merupakan putusan tentang pernikahan sesama jenis.

Pengadilan itu akan memutuskan konstitusionalitas undang-undang federal yang menolak manfaat bagi pasangan menikah sesama jenis dan hukum negara bagian California yang melarang pernikahan gay.putusan yang dikeluarkan pada Maret lalu itu telah menimbulkan perdebatan tentang apakah laki-laki gay dan perempuan harus memiliki hak untuk menikah.

Keputusan yang kontroversial tersebut, memberikan ruang yang luas bagi kaum gay untuk menikah karena menilai hal tersebut sebagai hak yang mendasar, namun kebanyakan ahli mengatakan hal tersebut sangatlah tidak mungkin, dan meminta dikeluarkan keputusan yang lebih membatasi hal tersebut.

Sebelum kasus tersebut bergulir ke pengadilan, jajak pendapat menunjukan peningkatan dukungan untuk melegalkan pernikahan gay di Amerika Serikat. Namun perpecahaan terjadi diantara 50 negara bagian dimana 12 negara menyetujui dan 30 negara menolak sisanya menyatakan sikap untuk mendukung setiap keputusan yang ada.

Kasus federal yang menyangkut pengaturan pernikahan menyebutkan secara jelas bahwa definisi pernikahan adalah pernikahan antara pria dan wanita, yang hanya mengatur pembayaran Jaminan Sosial dan pemotongan pajak federal hanya untuk menikah, pasangan lawan jenis, bukan untuk menikah secara resmi pasangan sesama jenis

Presiden Bill Clinton menandatangani revisi undang-undangpada tahun 1996 setelah melewati Kongres dengan hanya 81 dari 535 anggota parlemen menentangnya. Clinton, seorang Demokrat, mengatakan awal tahun ini bahwa zaman telah berubah sejak itu dan menyerukan hukum untuk dibatalkan.
Sebelum masuk ke pengadilan keputusan tersebut berfokus pada apakah Edith Windsor dari New York, yang menikah dengan seorang wanita, harus mendapatkan real pemotongan pajak federal, untuk kembali menokah secara heteroseksual ketika pasangan mereka meninggal.

Pernikahan Windsor untuk Thea Spyer diakui di bawah hukum New York, tetapi tidak di bawah hukum federal. Ketika Spyer meninggal pada tahun 2009, Windsor dipaksa untuk membayar pajak real federal, karena pemerintah federal tidak akan mengenali pernikahannya. Dia menggugat pemerintah, mencari USD363.000 restitusi pajak.

Pemerintah Presiden Barack Obama awalnya membela hukum tetapi pada tahun 2011 Jaksa Agung Eric Holder mengatakan hukum tidak konstitusional. Administrasi meminta Mahkamah Agung untuk menyerang hukum tersebut dicabut. Selama argumen lisan Maret, akhirnya hakim mengabulkan permohonan tersebut. Obama adalah presiden duduk pertama yang mendukung pernikahan gay.

Sumber : radarpena.com