Ourvoice.or.id- Mahmoud Ahmadinejad tidak lagi menjabat sebagai Presiden Iran, setelah posisinya digantikan oleh Hassan Rouhani yang memenangkan Pemilu Presiden Iran tahun ini. Selama delapan tahun terakhir Ahmadinejad memimpin Iran, banyak komentar-komentar menarik yang dilontarkannya.
Selama dua periode menjabat sebagai Presiden Iran, sosok Mahmoud Ahmadinejad memang dianggap sebagai seorang yang kontroversial dengan sikapnya yang anti-barat. Delapan tahun memerintah Iran, Ahmadinejad mengeluarkan komentar kontroversial antara lain seperti yang dirangkum oleh NBC News, Senin (17/6/2013):
Mempertanyakan Holocaust.
Beberapa kali Ahmadinejad mempertanyakan tentang Holocaust atau pembantaian warga Yahudi selama Perang Dunia II. Bagi Ahmadinejad, holocaust adalah sebuah mitos. Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2009 lalu, Ahmadinejad sukses membuat kesal delegasi dunia khususnya dari barat dan Israel.
“Mereka (kekuatan barat) melontarkan mitos mengenai holocaust. Mereka berbohong dan kemudian mendukung Yahudi,” ujar Ahmadinejad saat itu.
Ketika diwawancara oleh NBC pada Oktober 2006, Ahmadinejad menginginkan adanya analisis sains menyangkut peristiwa Holocaust.
Tidak ada gay di Iran.
Saat memberikan pidato di Columbia University pada September 2007, Ahmadinejad sempat menjawab pertanyaan dari mahasiswa yang hadir. Seorang yang hadir dalam forum itu menanyakan mengapa Iran mengeksekusi warganya yang gay. Ahmadinejad merespons, “di Iran, kami tidak ada homoseksual, seperti halnya di negara kalian. Kami tidak memiliki semacam itu (gay) negara kami. Di Iran, fenomena gay tidak ada. Saya tidak tahu siapa yang memberitahu kalian mengenai hal ini.”
Israel akan terhapus dari muka bumi.
Ahmadinejad beberapa kali membicarakan mengenai Israel yang harus dilenyapkan dari peta dunia. Pada sebuah konferensi untuk mendukung Palestina pada 2006 lalu, Ahmadinejad mengatakan: “Keberadaan rezim zionis (Israel) sama saja membiarkan ancaman yang tak pernah berhenti. Menghapus Israel, bisa menciptakan keamanan bagi negara Islam di kawasan Timur Tengah menjadi lebih aman”.
Perempuan Iran seharusnya menikah muda.
Pada 2004, Parlemen Iran mengubah aturan usia pernikahan dari sembilan menjadi 14 tahun. Kebijakan itu dianggap sebagai peningkatan yang lebih baik dibandingkan kebijakan pemerintah sebelumnya dan Ahmadinejad memiliki rekomendasinya sendiri.
“Usia pernikahan terbaik adalah antara 16 hingga 18 tahun untuk perempuan dan 19 hingga 21 untuk laki-laki,” ujar Ahmadinejad saat itu kepada Reuters.
Amerika menciptakan HIV untuk merampok negara-negara Afrika.
Ahmadinejad sempat mempertanyakan mengapa negara-negara di benua Afrika kerap terjangkit penyakit mematikan. Kesimpulannya, “Jelas sekali negara Afrika dipenuhi dengan kekayaan dan sumber daya alam yang melimpah. Negara-negara besar berada di balik pengembangan penyakit ini agar mereka bisa menjual obat dan peralatan media ke negara miskin.”
Alasan serangan 11 September 2001.
Pada 2011, mungkin menjadi penampilan paling menggemparkan Ahmadinejad di PBB. Ahmadinejad mengatakan, “insiden 11 September yang misterius digunakan sebagai alasan untuk memulai perang di Irak dan Afghanistan.”
“Dengan menggunakan jaringan media mereka (barat) yang dalam pengaruh kolonialisme, mereka mengancam siapa pun yang mempertanyakan Holocaust dan serangan 11 September dengan sanksi dan serangan militer,” ucap Ahmadinejad ketika itu. (faj)
Sumber : okezone.com