Search
Close this search box.
DewiQ (34), transgender di desa Sibetan Kab.Karang Asem-Bali. (Foto: Hartoyo/Ourvoice)
DewiQ (34), transgender di desa Sibetan Kab.Karang Asem-Bali. (Foto: Hartoyo/Ourvoice)

Ourvoice.or.id- Mengenakan gaun panjang yang didominasi warna gelap, Iin Fadilah, tampak sigap berjalan menuju panggung di areal obyek wisata Pantai Alam Indah Kota Tegal, Ahad 5 Mei 2013. Stoking jaring (fishnet stocking) terlihat membalut kedua kakinya saat ia menarik ujung gaunnya seraya berjingkat menghindari genangan air sisa rob.

Iin adalah satu dari 40 kontestan Dangdut Idol Waria 2013 Pantura (Pantai Utara). Lomba dangdut khusus waria untuk menyemarakkan hari ulang tahun Kota Tegal ke 433 itu diselenggarakan Sub Sub Recipient (SSR) Nahdlatul Ulama Jateng Fatayat I dan Paguyuban Waria Tegal (PWT). “Di SSR NU Jateng Fatayat I, saya sebagai pemandu lapangan wilayah Kabupaten Brebes,” kata Iin.

Sama dengan kontestan lain, sebelum menunjukkan kemahirannya menyanyi dangdut, waria berumur 46 tahun itu harus menjalani pemeriksaan sampel darah di sisi timur panggung. Pemeriksaan darah para waria tersebut dilakukan oleh tim Voluntary Counseling Test (VCT) RSUD Brebes dan Dinas Kesehatan Kota Tegal.

Kepada Tempo, Iin menerangkan, sebagai pemandu lapangan ia bertugas menjangkau waria di sejumlah titik yang tidak pernah tersentuh pemeriksaan kesehatan rutin. “Selain minim akses, ada juga sebagian waria yang takut dengan jarum suntik.” Selain itu, ia juga gencar mensosialisasikan pencegahan penularan HIV di kalangan waria di Brebes.

Petugas tim VCT RSUD Brebes, Alfi Prahastuti, mengatakan sejak Januari hingga April 2013, ada 15 pasien yang positif terjangkit HIV. “Semuanya usia produktif, 20 tahun hingga 40 tahun. Sebagian di antaranya waria.” Selain memeriksa sampel darah di lokalisasi, tim VCT juga menyasar sejumlah pangkalan truk.” Kami juga bekerjasama dengan PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia).

Koordinator SSR NU Jateng Fatayat I, Nur Khasanah, menerangkan program untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat HIV/ AIDS itu didanai Global Fund. Dengan anggaran Rp 952 juta untuk pantura wilayah barat (Brebes, Kota Tegal, dan Pemalang), program itu dimulai sejak 1 Februari 2013 sampai 31 Juni 2015.

Sumber : Tempo.co