Search
Close this search box.

Ponsel dengan logo Tinder (Getty)

SuaraKita.org – Tinder telah mengumumkan akan menawarkan kepada pengguna opsi untuk memilih dari lebih dari 15 kata ganti untuk panggilan, dan menunjukkan jenis hubungan yang mereka inginkan, termasuk open relationship (hubungan terbuka) dan poliamori.

Langkah ini ditujukan untuk pengguna aplikasi kencan yang  berusia 18 hingga 25 tahun, dan pengguna LGBTQ+, yang merupakan kelompok dengan pertumbuhan tercepat yang menggunakan aplikasi tersebut.

Pilihan yang tersedia untuk dipilih termasuk monogami, non-monogami etis (ENM), open relationship dan poliamori untuk dijelajahi. 

Monogami berhubungan dengan orang yang hanya berkencan dengan satu orang pada satu waktu, ENM adalah pengaturan apa pun di mana orang memiliki banyak hubungan romantis atau seksual konsensual dan hubungan terbuka yang memungkinkan kedua pihak bebas untuk mencari pasangan baru. 

Opsi poliamori pada aplikasi memungkinkan pengguna memiliki banyak hubungan pada saat yang sama, sambil terbuka untuk mengeksplorasi untuk hubungan monogami atau ENM. 

Fitur-fitur baru ini muncul setelah penelitian tentang kebutuhan pengguna Tinder.

Dari 4.000 remaja berusia 18 hingga 25 tahun yang secara aktif berkencan di AS, Inggris, Australia, dan Kanada antara 21 Januari dan 7 Februari 2023 – penelitian  menemukan bahwa 51 persen Gen Z menginginkan hubungan monogami, 41 persen lajang berusia muda terbuka untuk atau mencari hubungan non monogami. 

Demikian pula, 36 persen peserta bersedia terlibat dalam hubungan terbuka dan 26 persen orang tertarik pada poliamori daripada hubungan monogami. 

Akhir tahun ini di Inggris, Tinder juga akan menambahkan kata ganti pada profil. Pengguna Tinder akan dapat memilih hingga empat kata ganti untuk ditampilkan di profil mereka dari daftar yang berisi  lebih dari 15 opsi. 

Orientasi seksual dan gender juga akan tersedia untuk dipilih dan ditampilkan. 

Anggota LGBTQ+ di Tinder meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua tahun terakhir

Sebuah penelitian yang dirilis pada awal Maret mengungkapkan bahwa jumlah anggota LGBTQ+ di Tinder meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. 

Penelitian tersebut menemukan bahwa 33 persen setuju bahwa seksualitas mereka lebih cair. 

Demikian pula, 29 persen peserta mengatakan identitas gender mereka menjadi lebih cair dalam tiga tahun terakhir. 

Tertarik untuk mendefinisikan kembali kepercayaan kuno, 56 persen dari orang-orang muda mengatakan istilah “hook-up” sudah ketinggalan zaman dan memiliki arti yang berbeda bagi generasi muda daripada kelompok usia yang lebih tua. 

Mereka yang bertanya, mendefinisikan pacaran sebagai bagian dari proses kencan yang menawarkan cara untuk mengeksplorasi hubungan tanpa pelabelan. Mereka juga mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dipermalukan atau dirahasiakan. 

Terinspirasi oleh temuan penelitian tersebut, Tinder meluncurkan kampanye global pertamanya, yang disebut “It Starts With A Swipe” . Kampanye ini bertujuan untuk merayakan keragaman kencan modern, seksualitas, dan kemungkinan yang ditawarkan. 

Tinder diluncurkan pada tahun 2012 dan telah diunduh lebih dari 530 juta kali. (R.A.W)

Sumber:

Pink News