Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Sudah lima orang kawan komunitas transpuan meninggal. Mereka tergabung dalam program jaminan sosial (BPJS Kesehatan dan BPJS Tenaga Kerja), baik yang mandiri maupun lansia penerima  manfaat. 

Sampai sekarang ada sekitar 255 peserta lansia transpuan penerima manfaat program BPJS TK yang dikelola oleh Suara Kita  

Dari lima orang yang meninggal, 2 belum ditemukan keluarganya dan 3 ada keluarga. 

Satu yang memiliki keluarga dari Serang sedang proses klaim kematian BPJS TK didampingi oleh Jenny Rosa dari kota Serang, Banten. 

Sedang dua tanpa keluarga, satu di Yogyakarta dibantu oleh pendamping Anggi Rosangge dan Jenny dan satu di Jakarta dibantu oleh Rosalina keduanya sudah selesai proses klaim dana pemakaman sebesar 10 juta rupiah dari kepesertaan BPJS TK.  

Masing-masing dana telah dikelola oleh komunitas di Yogyakarta dan Jakarta untuk proses pemakaman dan sisanya untuk membantu komunitas transpuan lainnya untuk pengurusan adminduk dan jaminan sosial.  

Sedangkan tiga yang memiliki keluarga, satu dari Palembang, peserta mandiri, ada ibu kandungnya. 

Proses klaimnya sudah berhasil didapat, sebesar 42 juta dan pihak keluarga memberikan bantuan 1,5 juta bagi program jaminan sosial untuk komunitas. 

Kemudian satu peserta di Jakarta, yang mempunyai keluarga sudah selesai proses klaim kematian  Keluarga juga mendapatkan dana klaim kematian sebesar 42 juta. Kemudian pihak keluarga berbagi untuk program jaminan sosial bagi komunitas sebesar 12 juta. 

Sedangkan satu almarhum penerima manfaat asal Serang, Banten, proses klaim sedang diurus. Walau ada keluarga, tetapi pihak keluarga menyerahkan proses pengurusan kepada komunitas. 

Sekarang sedang kami lakukan proses klaim biaya pemakaman dulu 10 juta. Tetapi untuk klaim lainnya akan diusahakan menyusul, karena ada persoalan data antar keluarga yang tidak sama di Dukcapil. 

Semua sumberdaya yang kami kelola, baik berasal sumbangan publik, fundraising mandiri, maupun dukungan keluarga, semuanya akan digunakan untuk operasional advokasi akses adminduk (KTP dan KK), pengurusan BPJS Kesehatan PBI, dan iuran bulanan BPJS Tenaga Kerja bagi komunitas yang lansia dan miskin (umur 50 sampai 65 tahun). 

Tidak perlu kami jelaskan, bagaimana rumitnya berhadapan dengan proses administrasi dan sistem birokrasi pemerintah, mulai dari pengurusan KTP, perjuangan advokasi BPJS Kesehatan PBI di tingkat Kab/Kota, dan proses klaim kematian BPJS TK. 

Semuanya rumit, butuh sabar, memahami aturan yang berlaku, dan pelan-pelan dikerjakan tahap demi tahap. 

Tapi dalam proses itu semua, ada pembelajaran besar sekali yang kami dapat; 

Pertama, memperkuat solidaritas antar komunitas khusus para focal point (pendamping), bahwa kita bisa berjuang nyata untuk komunitas,  

Kedua, terbangun komunikasi yang baik antara  kami dengan komunitas penerima manfaat dan keluarganya, 

Ketiga, kami belajar sistem birokrasi pemerintah, sehingga makin memahami prosedur yang berlaku 

Keempat, terbangun komunikasi yang baik dan intens dengan aktor-aktor pemerintah mulai dinas Dukcapil, Dinsos/Dinkes, dan BPJS Tenaga Kerja di seluruh Indonesia. 

Semua itu dilakukan secara kontinyu dan akan terus dilakukan komunikasi selama program berlangsung. Bukan berakhir ketika proyek donor berakhir. 

Program ini digerakkan dari sumberdaya dan komitmen komunitas, serta dukungan publik untuk mengakses program yang ada di pemerintah. Menurutku ini satu khas yang sangat kuat dari gerakan ini. 

Sehingga semua itu, punya “keistimewaan” sendiri bagi kami sebagai komunitas yang selama ini terpinggirkan dalam sistem sosial, ekonomi maupun politik. Karena kami mulai terlibat aktif dalam proses pembangunan di negeri ini. 

Selain itu, kami juga dapat saling belajar advokasi di tingkat komunitas, secara otomatis kami belajar mendata setiap data individu komunitas berdasarkan nomor kependudukan. Karena semua akhirnya berbasis NIK ketika akan mengakses program pemerintah. 

Khusus untuk keluarga, berkaitan dengan klaim BPJS TK, kami sempat kuatir dan ragu apakah keluarga mau ikut mendukung program perlindungan bagi komunitas lainnya?

Tapi ternyata dari tiga keluarga almarhum, semuanya cukup baik terbangun komunikasi dengan kami sebagai komunitas pengelola program ini. 

Kami bukannya hanya terbangun komunikasi yang baik dengan keluarga, tetapi keluarga juga secara sadar ikut berkontribusi mendukung sumberdaya dari dana klaim kematian BPJS TK untuk digunakan bagi komunitas lainnya yang kami kelola. 

Walau ini belum bisa menjamin relasi hubungan yang kontinyu antara kami dengan keluarga, tetapi pertanda awal yang cukup baik membesarkan dukungan keluarga menerima keberadaan komunitas. 

Program ini harapannya mampu memastikan setiap komunitas marginal terdata sebagai warga dan terlindungi jaminan sosialnya. Sehingga ketika sakit maupun meninggal dapat terlayani dengan baik dan  bermartabat sebagai manusia dari program yang dimiliki pemerintah. 

Mungkin inilah satu bentuk perjuangan hak asasi manusia yang selama ini disuarakan oleh banyak pihak, khususnya untuk mereka yang terpinggirkan. 

Walau proses perjalanannya tidak selalu mulus, tetapi jalan itu harus kami lalui untuk meneruskan hidup. 

Karena inilah esensi nyata bagaimana memperjuangkan hak, bukan menunggu atau mendiskusikan dalam satu forum ke forum lainnya.  

Jakarta, 27 Februari 2023

Hartoyo, 087738849584

Pendamping komunitas marginal untuk akses Adminduk dan Jaminan Sosial.