Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Komunitas transgender Pakistan telah menolak hasil penghitungan populasi transgender dalam sensus terakhir yang dilakukan pada awal tahun oleh Biro Statistik Pakistan (PBS), mereka menyebut data tersebut tidak akurat dan menyesatkan.

Sesuai ringkasan hasil Sensus Penduduk dan Perumahan ke-6 yang dikeluarkan oleh PBS, populasi transgender di negara tersebut mencapai 10.418  orang atau sekitar 0,005 persen dari keseluruhan populasi yang berjumlah lebih dari 207 Juta jiwa.

Para aktivis transgender mengklaim bahwa menurut perkiraan, ada lebih dari satu juta orang transgender di Pakistan, kemudian 5.000 sampai 10.000 orang tinggal di kota dan sekitarnya.

Para aktivis juga menyatakan keberatan atas prosedur yang dipakai oleh tim sensus untuk menghitung transgender karena ini adalah hal yang pertama kalinya dilakukan dalam sejarah pakistan.

Banyak yang mengeluh bahwa staf sensus tidak mengunjungi rumah mereka staf juga menolak untuk menyensus warga negara dengan alasan mereka tidak memiliki Computerized National Identity Card (semacam KTP-el).

Shilpa Sanam, seorang transgender yang juga dikenal sebagai Fahimo, mengklaim bahwa “500 sampai 600 orang transgender tinggal di Bari Imam, Nurpur Shahan, atau di pinggiran ibu kota”.

“Jika tim sensus menghubungi saya, saya akan mempertemukan mereka dengan ratusan orang transgender yang tinggal di daerah ini,” kata Shilpa Sanam.  Dia sendiri tidak didata oleh tim sensus sebagai transgender karena menurut CNIC, dia adalah seorang lelaki.

“Meski saya seorang transgender, saya dihitung sebagai pria dalam sensus nasional,” keluh Shilpa Sanam. Sementara Nighaian Kiyani, seorang transgender dari Jehlum, mengatakan bahwa tim sensus tidak mengunjungi rumahnya.

“Ini adalah sebuah lelucon besar bahwa hanya ada 10.000 orang transgender di Pakistan,” kata Kiyani Hooram, seorang interseks yang berasal dari Hyderabad, yang juga mengklaim bahwa tidak ada staf sensus yang mengunjungi rumahnya. “Jumlah transgender yang dimiliki PBS tidak berisi data jumlah orang interseks di Pakistan,” kata Kiyani Hooram.

Sementara itu, Nadeem Kashish, pendiri Lembaga Safar (Shemale Association for Fundamental Rights), mengatakan bahwa lebih dari 300 orang trans yang terdaftar di mereka. Dia juga mengatakan ada beberapa organisasi atau pemimpin kelompok, yang mengurus 500 sampai 600 orang transgender. “Lalu bagaimana mungkin hanya ada 10.000 transgender di seluruh negeri?” kata Nadeem Kasish. (J.S)

Sumber:

Gulf Today