Search
Close this search box.

Saya Sachar Erez, Tentara Transgender Pertama Israel

SuaraKita.org – Minggu lalu, empat tahun setelah saya lulus dari pendidikan Israel Defense Forces (Pasukan Pertahanan Israel/IDF), pangkat saya dipromosikan menjadi kapten. Bagi saya, ini bukan prestasi pribadi; Ini adalah salah satu hal yang saya dedikasikan kepada komandan saya. Memahami bahwa perjalanan saya tidak seperti yang lain. Saya adalah tentara Israel pertama yang melela sebagai transgender.

Satu setengah tahun di dalam masa tugas saya, atas desakan atasan saya yang suportif, saya berdiri di depan sesama kadet dan melela. Sangat sulit bagi saya untuk menyatakannya, dan tanpa rasa percaya dan dukungan dari orang-orang di sekitar saya, saya mungkin tidak pernah menemukan kekuatan untuk membuat keputusan yang mengubah hidup saya.

Namun akhirnya saya melakukannya. Mereka menghargai saya, mengerti keadaan saya dan bersikap toleran kepada saya. Teman-teman saya menerima saya dengan tangan terbuka. Mereka mengucapkan selamat kepada saya dan mengatakan betapa bangganya mereka kepada saya. Mereka bahkan bertanya mengapa saya merahasiakannya begitu lama. Tentu saja mereka akan mendukung saya selama ini.

Kata-kata mereka bukan sekadar omong kosong. Tidak pernah sekali pun selama saya di IDF, saya didiskriminasi karena identitas gender saya. Dan atasan saya juga memberikan lebih dari sekadar sikap suportif. Asuransi kesehatan militer Israel menutupi biaya transisi saya, mereka juga membayar suntikan hormon saya dan operasi yang rumit, termasuk prosedur sulit seperti mastektomi ganda dan rekonstruksi dada

Segala Kebaikan dan sikap toleransi  yang membuat semuanya menjadi mungkin bagi saya adalah apa yang menjadi motivasi saya sekarang, untuk menciptakan kondisi yang sama seperti yang saya jalani bagi mereka yang masih dalam proses. Dan saya memiliki sebuah pesan untuk semua anak muda – tidak hanya bagi mereka yang transgender – yang masih berjuang, yang merasa berbeda: Kita setara dan kita semua harus memiliki hak dan kesempatan yang sama.

Saya sekarang telah mengabdi di IDF selama lima tahun, dan saya memutuskan untuk menjadikannya sebuah rumah bagi saya setidaknya untuk tiga tahun lagi. Selain memenuhi tugas sehari-hari sebagai kapten, saya mengabdi sebagai penasihat khusus untuk urusan gender IDF. Merupakan kehormatan yang luar biasa untuk menjadi bagian dari bagaimana Israel dan militernya memimpin jalan menghadapi masalah transgender.

Pekerjaan yang saya lakukan, memberi saya kesempatan untuk berinteraksi dengan prajurit transgender baru lainnya di IDF. Saya tahu setidaknya belasan lelaki dan perempuan di militer Israel mengidentifikasi diri mereka sebagai transgender. Tugas saya adalah menciptakan lingkungan di mana mereka merasa aman dan nyaman untuk melela. Untuk menunjukkan kepada mereka bahwa mereka tidak memiliki alasan untuk takut, mereka akan diperlakukan dengan hormat seperti yang saya alami.

Kritikus Israel sering menuduh IDF melakukan “pinkwashing“, menggunakan propaganda budaya yang berusaha menghadirkan Israel sebagai surga bagi kaum minoritas untuk menangkis kritik tentang perlakuan militer terhadap orang-orang Palestina. Israel adalah satu-satunya negara yang ramah LGBT di Timur Tengah, wilayah di mana orang-orang seperti saya sering dilecehkan, dituntut dan mendapatkan perlakuan buruk.

Saya menolak tuduhan menjadi alat propaganda untuk IDF secara keseluruhan. Saya bukan juru bicara. Sebaliknya, IDF telah memberi saya sebuah dasar untuk membela hak-hak individu seperti saya. Segala sesuatu selain itu adalah fitnah.

Saya akan mendorong pemerintah lain, dan militer, yang masih berjuang dengan masalah transgender untuk menemui Israel untuk mendapatkan panduan. Mereka harus merasa positif untuk mengizinkan layanan terbuka bagi semua orang – lelaki, perempuan,heteroseksual, homoseksual dan transgender yang setia yang bersedia menyerahkan hidupnya untuk kepentingan negara mereka.

Perjalanan saya tidak seperti yang lainnya. Tapi tidak ada alasan mengapa hal itu tidak bisa direplikasi. Dimana ada persamaan, akan ada keadilan. Dan di mana keadilan dihormati dan dipelihara, akan ada banyak kesempatan untuk semua. (R.A.W)

Sumber:

Forward