Search
Close this search box.

SuaraKita.org – Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada janji kampanye untuk membuat pernikahan sesama jenis legal di Filipina.  Namun ketika berbicara pada pertemuan kecil bersama masyarakat Filipina di Myanmar pada hari Minggu (19/3), Presiden Rodrigo  mengatakan negaranya tidak bisa melegalkan pernikahan sesama jenis karena agama melarang hal tersebut dengan sengit.

“Itu adalah kebudayaan mereka” katanya katanya merujuk pada salinan terbaru dari majalah Time yang menampilkan identitas gender.

“Pernikahan sejenis itu untuk mereka. Yang tidak bisa berlaku untuk kita, karena kita Katolik.”

“Dan ada hukum perdata, yang menyatakan lelaki hanya dapat menikahi seorang perempuan, dan bagi seorang perempuan untuk menikah dengan seorang lelaki. Itulah hukum di Filipina.”

Pidatonya bertentangan dengan pernyataan yang dibuat selama kampanye pemilihan presiden 2016.

“Jika rancangan undang-undang pernikahan sesama jenis sampai kepada saya dalam kapasitas apa pun, saya akan mempertimbangkannya, “kata Rodrigo Duterte pada Februari tahun lalu.

Mengikuti pernyataannya tersebut, pendukung setianya yang juga  juru bicara dari DPR Filipina, Pantaleon Alvarez, berjanji untuk mendukung undang-undang pernikahan sesama jenis.

Dalam sebuah forum di Januari tahun lalu Rodrigo Duterte juga mengatakan bahwa dia akan mendorong undang-undang pernikahan sesama jenis. Dia juga mengatakan ide bahwa ikatan hubungan  itu hanya antara lelaki dan perempuan adalah ‘kesalahan dalam Alkitab’.

Rodrigo melanjutkan pernyataan  sampai mengatakan bahwa pernikahan adalah untuk ‘Adam, Hawa dan kaum gay’.

Rodrigo telah menjadi pendukung LGBT selama bertahun-tahun, menyuarakan persetujuannya atas kesetaraan perkawinan selama masa jabatannya sebagai Wakil Walikota Davao City.

Dukungannya terhadap isu-isu LGBT menimbulkan suara dukungan kepadanya dari masyarakat dan bisa dibilang hal tersebut menyebabkannya mendapatkan suara lebih banyak dalam pemilihan.

Human Rights Watch (HRW) menyerukan kepada Filipina untuk mengizinkan pernikahan sejenis. Juru bicara HRW dalam sebuah pernyatan mengatakan “mengizinkan pernikahan sesama jenis akan memungkinkan gay dan lesbian di Filipina untuk menikah dengan orang yang mereka cintai dan akan memperkuat hak-hak semua orang . Dari perspektif hak asasi manusia, memperluas pemaknaan dari pernikahan sipil untuk pasangan dari jenis kelamin yang sama menunjukkan penghormatan terhadap hak-hak dasar kesetaraan dan non-diskriminasi. Hal ini harus diabadikan dalam hukum Filipina.”

Pernyataan Presiden Rodrigo Duterte adalah kemunduran bagi komunitas LGBT Filipina yang telah membuat kemajuan besar untuk kesetaraan baru-baru ini.  Beberapa langkah menuju kesetaraan tersebut meliputi; pemilihan politisi transgender pertama, memungkinkan LGBT untuk mengabdi di militer, memperkenalkan undang-undang anti-diskriminasi dan beberapa universitas memperkenalkan toilet gender netral. (R.A.W)

Sumber:

GSN