Suarakita.org- Selama ini toilet umum diperuntukan pada laki-laki dan perempuan, tapi tidak di West Hollywood, kawasan pinggiran Los Angeles, Amerika Serikat.
Sesuai peraturan baru di wilayah tersebut, restoran, tempat-tempat umum, kantor-kantor, dan kawasan bisnis, harus menyediakan satu toliet lagi yang yaitu toilet netral gender.
The Independent menuliskan aturan ini tidak hanya mengakomodir difabel tapi juga transgender. Tersedianya toilet netral gender diruang publik diharapkan tidak lagi ada diskriminasi terhadap gender tertentu.
Aturan baru ini harus dipatuhi semua pelaku bisnis di tempat umum. Restroran, misalnya, diberi waktu 60 hari untuk menabah satu bagian lagi pada toilet untuk netral gender. Pengusaha juga harus memastikan toilet mereka dapat diakses semua orang.
Di masa lalu, toilet laki-laki dan perempuan terbukti tidak nyaman dan berbahaya bagi transgender. Drian Juarez, anggota Dewan Penasehat Transgender WeHo, mencatat tahun 2010 seorang mahasiswa pascasarjana transgender diserang saat berada di toilet gender tertentu di Long Beach.
Pejabat WeHo mengatakan mereka berharap kota-kota lain di AS mengadopsi peraturan ini. Sejauh ini, Washington DC, Philadelphia, Multnomah City, Oregon, dan Portland, mengadopsi peraturan ini. Universitas Massachusetts mencatat sejauh ini telah ada 150 universitas yang memiliki toilet netral gender.
Berbeda dengan di WeHo, San Fransisco baru saja mengesahkan aturan yang memungkinkan stasiun pompa bensin umum (SPBU) menawarkan fasilitas unisex bagi pelanggan. Artinya, hanya ada satu ruang di toilet, yang bisa digunakan untuk laki-laki dan perempuan.
West Hollywood, dikenal secara lokal dengan sebutah WeHo, adalah wilayah dengan populasi gay dan transgender sedemikian besar. Anggota dewan WeHo mendukung gagasan perlunya toilet netral gender.
Alasannya utama, toilet gender tertentu dapat tidak menyenangkan dan berpotensi tidak aman bagi banyak orang dengan identitas gender berbeda.
Sumber: inilah.com
