Search
Close this search box.
Ilustrasi: Adegan film "Normal Heart".
Ilustrasi: Adegan film “Normal Heart”.

Suarakita.org- “Jika virus HIV/AIDS  ada didalam darahku, apakah kau akan meninggalkanku?”. Pertanyaan itu keluar dari mulut Felix Turner (Matt Bomer) kepada kekasihnya Ned Weeks (Mark Ruffallo). Dengan tegas Ned berkata “Tidak”.

Dialog di atas merupakan cuplikan dari film drama The Normal Heart produksi HBO film disutradarai oleh Ryan Murphy. Dialah yang juga menjadi dalang dibalik kesuksesan serial televisi remaja Glee. Sedangkan cerita The Normal Heart ditulis oleh Larry Kramer.

The Normal Heart menceritakan awal gerakan gay merespon virus HIV pada tahun 1980an di Amerika Serikat. Film dibuka dengan adegan Alexander “Ned” Weeks, seorang penulis dengan watak yang keras kepala, yang pergi ke Fire Island Pines di Long Island untuk mengikuti pesta ulang tahun kerabatnya Craig Donner (Jonathan Groff). Di liburan tersebut, Craig mengalami suatu gejala aneh, saat dia berjalan dibibir pantai tiba-tiba jatuh dan kepalanya mengalami pusing yang dahsyat. Sontak semua orang panik.

Dalam perjalanan pulang, Ned membaca artikel disebuah koran Rare Cancer Diagnosed in 41 Homosexuals. Kanker langka didiagnosa pada 41 homoseksual. Dari artikel itu, dia berinisiatif bertemu dengan dokter Emma Brookner (Julia Roberts), Seorang perempuan penyintas polio dengan kaki lumpuh.

Emma menemukan bahwa penyakit ini berasal dari virus seperti polio. Penyakit ini menggerogoti sistem kekebalan tubuh manusia. Saat itu penyakit ini disebut Gay Cancer atau Kanker Gay. Emma beranggapan bahwa penyakit ini menyebar melalui hubungan seksual yang dilakukan oleh kelompok homoseksual. Maka dari itu, Dia meminta Ned untuk memperingatkan kelompoknya, untuk tidak melakukan hubungan seksual. Sesuatu yang mustahil bukan!

Ketika korban berjatuhan semakin banyak, Ned tergerak untuk membuat organisasi kecil bernama Gay Men’s Health Crisis (GMHC) yang bertugas untuk menginformasikan virus yang ditemukan oleh dokter Emma melalui cara apapun, termasuk pendekatan pada pemerintah. Ned juga mendatangi New York Times, kantor surat kabar di New York. Di sanalah dia bertemu dengan Felix Turner (Matt Bomer), reporter New York Times. Ned berharap Felix bisa memuat berita tentang penyakit yang sedang mewabah itu.

Di film ini kita disuguhkan drama perjuangan Ned dan kawan-kawannya untuk mencari tahu wabah penyakit apa yang sedang terjadi. Mereka pun berjuang untuk menghilangan stigma negatif yang menempel pada kaum gay saat itu, bahwa HIV adalah kutukan yang diterima oleh kaum gay. Pemerintah pun tidak terlihat aktif membantu penanggulangan wabah ini. Padahal korban sudah banyak berjatuhan. Bahkan pemerintah secara terbuka tidak mendukung dokter Emma dalam penelitiannya karena HIV/AIDS bukanlah prioritas utama negara.

The Normal Heart sangat cocok untuk ditonton sebagai sarana pendidikan tentang HIV/AIDS. Film ini juga mengajarkan kita tentang rasa cinta yang jujur kepada pasangan kita meskipun pasangan kita mengidap penyakit AIDS.

Jauhi virusnya, jangan orangnya. dan Selamat menonton dan stay safe ! (Esa dan Teguh)

*Esa, rewalwan Suara Kita Bandung.

**Teguh, koordinator Suara Kita Bandung.