Suarakita.org- Pada Senin (31/3/2014) lalu menjadi hari yang sangat penting dan bersejarah untuk model cantik Geena Rocero. Pada hari yang diperingati sebagai International Transgender Day of Visibility itu, Geena mengakui pada publik bahwa dirinya adalah mantan laki-laki.
Geena menyebut dirinya sebagai transgender. Dia terlahir sebagai laki-laki, namun merasa identitas gender itu tak sesuai untuknya. Sejak usia lima tahun dia sudah ingin menjadi perempuan.
“Aku sering memakai kaus di kepalaku. Ibuku bertanya, kenapa aku melakukan itu. Aku menjawab, ini bukan kaus ibu, ini adalah rambutku,” ujar Geena seperti dikisahkannya pada CNN.
Geena besar di Filipina. Dia sudah sering mengikuti lomba ratu kecantikan khusus transgender sejak usianya 15. Seiring pertambahan usia, dia memiliki kesempatan untuk bepergian ke luar negeri dengan bekerja sebagai model.
Sebuah pengalaman tidak menyenangkan dialaminya saat dia berada di bandara Tokyo pada 2005. Saat itu, Geena masih berstatus sebagai laki-laki di paspornya, namun berpenampilan seperti seorang perempuan. Perbedaan identitas itu membuatnya diinterogasi berjam-jam oleh pihak imigrasi.
Kejadian di bandara itu menjadi titik balik hidupnya. Setahun setelah insiden tersebut dia pindah ke Amerika Serikat dan menjadi warga negara di sana. Pindah kewarganegaraan membuatnya memiliki kesempatan untuk berganti nama dan identitas jenis kelaminnya.
“Akhirnya aku merasa menemukan diriku yang sebenarnya. Aku merasa akhirnya berhasil. Tapi aku menyadari banyak hal harus dikerjakan dan ini hanyalah awalnya,” katanya.
Berkaca pada pengalamannya itu, Geena pun membuat sebuah kampanye bernama Gender Proud. Kampanyenya itu bertujuan agar para transgender bisa lebih diterima dan tak mendapat diskriminasi seperti dialaminya dulu di bandara. “Ada perbedaan pandangan pada budaya Barat dan Timur dan aku berharap Gender Proud bisa memberikan pemahaman baru,” ujar wanita yang sudah berpose di banyak majalah fashion dan kecantikan ini.
Sumber : wolipop.detik.com
