Suarakita.org- Larangan pernikahan sesama jenis di Michigan dicabut pada Jumat (21/3). Esoknya ratusan lesbian dan gay berbondong-bondong mendaftarkan pernikahan. Namun, sorenya pemberlakuan itu dicabut. Kini nasib pasangan yang sudah menikah tidak jelas.
Wajah Ann Watson dan Sarah Sherman terlihat sangat bahagia. Senyum selalu mengembang di bibir dua perempuan tersebut pada Sabtu (22/3). Betapa tidak, pasangan lesbian itu akhirnya bisa menikah resmi di kantor catatan sipil setelah 23 tahun hidup bersama.
”Kami tidak pernah berpikir bahwa kami bisa merasakan hari (pernikahan) ini,” ujar Ann Watson setelah menikah. ”Rasanya luar biasa,” tambah perempuan yang bekerja di Turner Broadcasting System tersebut.
Bukan hanya Watson dan Sarah yang merasakan kebahagiaan. Hal serupa dirasakan James Ryder dan Frank Colasonti. Pasangan yang telah hidup bersama selama 26 tahun itu datang pagi-pagi ke kantor pencatatan sipil di Pontiac untuk bisa menikah resmi. Mereka memang ingin menikah secepatnya. ”Sebab, kami saling mencintai. Kami ingin memastikan status pernikahan untuk saling melindungi,” kata Colasonti.
Karena pernikahan mereka tidak biasa, surat nikahnya juga tidak biasa. Kata male (laki-laki, Red) pada buku nikah yang menandakan mempelai pria ditambahi huruf fe- sehingga dibaca female(perempuan, Red). Begitu juga halnya ketika yang menikah adalah pasangan homo. Fe- padafemale dicoret sehingga yang tertulis hanya male.
Biasanya, pada Sabtu, jarang ada kantor pencatatan sipil yang buka. Namun, Sabtu lalu adalah hari spesial. Beberapa kantor pencatatan sipil di beberapa wilayah buka. Misalnya saja, kantor pencatatan sipil di Ingham, Mason, dan Oakland. Sebab, pada Jumat sore (21/3), pengadilan memutuskan untuk mencabut larangan pernikahan sesama jenis.
Pencabutan itu langsung disambut antusias oleh pasangan gay dan lesbian. Sebab, sejak 2004, Michigan menerapkan larangan pernikahan sesama jenis. Begitu larangan dicabut, mereka langsung mencari kantor pencatatan sipil yang buka dan mencatatkan pernikahannya.
Sayangnya, kegembiraan tersebut tidak berlangsung lama. Pada Sabtu sore, pelegalan pernikahan sesama jenis ditunda dulu dan akan ditinjau lagi. Padahal, sudah ada lebih dari 300 pasangan yang meresmikan hubungan percintaan mereka. Kini nasib pernikahan mereka masih belum jelas.
Adalah Bill Schuette yang mengajukan keberatan atas pernikahan sesama jenis tersebut. Jaksa Agung Michigan itu berkeberatan dengan pencabutan larangan tersebut. Karena itu, pada Jumat sore, setelah ada keputusan bahwa pasangan sesama jenis boleh menikah, dia langsung mengajukan keberatan.
Pria yang juga menjabat senator dari Partai Republik itu mengajukan banding atas putusan hakim Bernard Friedman. ”Pada 2004, warga Michigan melihat bahwa perbedaan dalam pengasuhan adalah yang terbaik bagi anak dan keluarga. Sebab, ibu dan ayah tidak bisa digantikan,” tutur Schuette.
Dia menambahkan, keputusan mayoritas warga Michigan itu harus dihormati dan tidak boleh diubah. Dalam pengajuan bandingnya, Schuette menyatakan bahwa penangguhan putusan serupa pernah terjadi di pelegalan pernikahan sesama jenis di Utah. Karena itu, di Michigan seharusnya juga bisa dilakukan penangguhan.
Menanggapi pengajuan banding tersebut, Mahkamah Agung AS untuk enam wilayah pada Sabtu sore akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa pelegalan pernikahan sesama jenis ditunda lebih dulu hingga Rabu depan.
Joy Yearout, juru bicara Schuette, menolak menyatakan pernikahan yang sudah berlangsung bakal diakui atau tidak. Dia hanya menuturkan bahwa pengadilan akan menyelesaikan masalah tersebut.
Profesor dari Universitas Michigan Anna Kirkland memberi pendapatnya terkait dengan pernikahan sesama jenis yang telah berlangsung. Menurut dia, pernikahan lebih dari 300 pasangan sesama jenis tersebut tetap dianggap resmi.
Michigan bukan satu-satunya yang bermasalah dengan pelegalan pernikahan sesama jenis. Sejak Desember 2013, larangan pernikahan sesama jenis di Texas, Oklahoma, Kentucky, dan Virginia juga sempat dicabut. Namun, sama dengan di Michigan, ada pengajuan banding. Karena itu, putusan tersebut tidak bisa diterapkan lebih dulu.
Beberapa pasangan sesama jenis legawa dengan putusan pengadilan itu. Salah satunya adalah April DeBoer dan Jayne Rowse. ”Kami akan menikah ketika tahu pernikahan kami mengikat selamanya,” ucap DeBoer.
Sumber : jpnn.com