Suarakita.org- Ketakutan berlebihan terhadap kelompok homoseksual (homophobia) yang terjadi dalam tim-tim sepakbola membuat mantan ketua Asosiasi Sepakbola Profesional, Clarke Carlisle prihatin. Dirinya menyarankan agar para pemain lebih berhati-hati menggunakan kata-kata agar tidak menyinggung kaum gay terutama di ruang ganti.
Dalam dunia sepakbola, keterbukaan akan orientasi seksual baru dipublikasikan mulai tahun 1990an saat mantan pemain Norwich City, Justin Fashanu mengumumkan hal tersebut kepublik. Selanjutnya aksi pengakuan akan orientasi seksual diranah olah raga sepak bola makin gencar , di antaranya mantan pemain internasional Jerman Thomas Hitzlsperger yang mengaku gay pada bulan Januari lalu. Kemudian bek LA Galaxy, Leeds Robbie Rogers juga mengakui dirinya seorang gay pada tahun lalu.
Carlisle yang juga mantan pemain Queens Park Rangers pernah menyatakan bahwa ruang ganti pemain bukanlah ruang yang ramah bagi pesepak bola gay, ejekan/bullying seringkali terdengar diruang ganti.
“Saya pernah pernah mengolok-olok seorang pesepak bola gay diruang ganti, kini baru saya sadari bahwa perbuatan tersebut sangatlah menyakitkan dan sembrono” ujar Carlisle seperti diwartakan BBCsport, Kamis (13/2/2014).
“Dan mulai saat ini saya akan memperbaiki penggunaan bahasa saya. agar tidak melukai perasaan orang yang memiliki perbedaan orientasi seksual” tambahnya. (acf)
Sumber : Okezone.com
